Trump Pertimbangkan Grasi untuk P Diddy di Tengah Tuduhan Serius

Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memberikan indikasi terbuka untuk mempertimbangkan pemberian grasi kepada Sean 'Diddy' Combs, yang juga dikenal sebagai P Diddy, di tengah maraknya tuduhan serius yang dialamatkan kepadanya.

Pernyataan ini muncul sebagai respons terhadap pertanyaan yang diajukan oleh seorang reporter Fox News, Peter Doocy. Trump menyatakan bahwa ia akan meninjau kasus ini sebelum mengambil keputusan. "Tidak ada yang menanyakan hal ini sebelumnya. Anda adalah orang pertama yang bertanya," ungkap Trump, seperti dikutip dari Reuters. "Saya akan melihat apa yang terjadi. Saya belum benar-benar memperhatikannya meskipun kasus ini lumayan banyak diberitakan."

Pernyataan Trump ini memicu spekulasi mengenai kemungkinan intervensi politik dalam kasus hukum yang sedang berlangsung. Pemberian grasi oleh presiden merupakan hak prerogatif yang seringkali digunakan pada akhir masa jabatan, namun Trump dikenal karena pendekatannya yang tidak konvensional dalam menggunakan kekuasaan ini.

P Diddy saat ini menghadapi serangkaian tuduhan berat, termasuk:

  • Konspirasi pemerasan
  • Perdagangan seks
  • Keterlibatan dalam prostitusi

Pendiri Bad Boy Records tersebut telah menyatakan tidak bersalah atas semua tuduhan yang diajukan. Jika terbukti bersalah atas semua dakwaan, ia terancam hukuman penjara seumur hidup.

Selain kasus federal yang sedang berjalan, P Diddy juga menghadapi lebih dari 70 gugatan sipil terkait dengan tuduhan kekerasan seksual, pelecehan, dan perdagangan manusia sejak tahun 2023. Gugatan-gugatan sipil ini akan diproses secara terpisah dari kasus federal yang sedang ditangani pengadilan.

Kebijakan grasi presiden di Amerika Serikat memberikan wewenang kepada presiden untuk memberikan pengampunan atau meringankan hukuman bagi individu yang telah melakukan pelanggaran hukum federal. Tradisionalnya, presiden seringkali menggunakan wewenang ini menjelang akhir masa jabatan mereka. Namun, Trump menunjukkan kecenderungan untuk menggunakan hak prerogatif grasi secara lebih aktif selama masa jabatannya.

Keputusan Trump untuk mempertimbangkan grasi bagi P Diddy akan menjadi sorotan publik dan berpotensi memicu kontroversi, mengingat beratnya tuduhan yang dihadapi oleh rapper dan pengusaha tersebut. Perkembangan kasus ini akan terus dipantau dengan seksama oleh media dan masyarakat luas.