Rusia Selidiki Dugaan Serangan Teroris Setelah Jembatan Ambruk di Wilayah Perbatasan

Dua insiden terpisah yang melibatkan ambruknya jembatan di wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina tengah diselidiki sebagai potensi tindakan terorisme. Insiden ini terjadi pada Sabtu malam dan Minggu dini hari, menyebabkan gangguan signifikan pada lalu lintas kereta api dan menimbulkan kekhawatiran keamanan.

Komite Investigasi Rusia telah membuka penyelidikan kriminal atas insiden tersebut, mengklasifikasikannya sebagai aksi teror. Fokus utama penyelidikan adalah untuk menentukan penyebab pasti runtuhnya jembatan dan mengidentifikasi pihak-pihak yang mungkin bertanggung jawab. Saat ini belum ada pernyataan resmi yang menunjuk kelompok atau individu tertentu sebagai pelaku.

Insiden pertama terjadi di wilayah Bryansk, di mana sebuah jembatan jalan raya dilaporkan ambruk akibat ledakan. Insiden ini terjadi sekitar pukul 22:50 waktu setempat pada hari Sabtu. Akibatnya, sebuah kereta api tergelincir, menyebabkan kerusakan lebih lanjut dan berpotensi membahayakan keselamatan warga. Informasi terkini menyebutkan bahwa akibat insiden tersebut 7 orang tewas dan 69 orang mengalami luka-luka.

Insiden kedua terjadi di wilayah Kursk, di mana sebuah jembatan kereta api runtuh pada Minggu dini hari, sekitar pukul 03:00 waktu setempat. Jembatan tersebut ambruk saat sebuah lokomotif barang melintas, menyebabkan sebagian kereta jatuh ke jalan di bawahnya. Masinis lokomotif dilaporkan mengalami cedera kaki dan telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Pihak berwenang Rusia belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai sifat pasti ledakan atau potensi motif di balik insiden tersebut. Namun, mereka telah menekankan pentingnya melakukan penyelidikan menyeluruh untuk membawa para pelaku ke pengadilan.

Seorang anggota parlemen senior dari partai berkuasa Rusia, Andrey Klishas, menyalahkan Ukraina atas insiden itu, dengan menyebut Ukraina sebagai "kantong teroris". Namun, pemerintah Ukraina belum mengeluarkan komentar resmi mengenai insiden tersebut.

Insiden ambruknya jembatan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina. Sejak dimulainya operasi militer khusus Rusia di Ukraina pada tahun 2022, Rusia telah mengalami serangkaian serangan sabotase, banyak di antaranya menargetkan jaringan kereta api negara tersebut. Ukraina mengklaim bahwa Rusia menggunakan rel kereta api untuk mengangkut pasukan dan persenjataan ke wilayah konflik.

Saat penyelidikan berlanjut, pihak berwenang Rusia bertekad untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan di sekitar infrastruktur penting dan mencegah insiden di masa mendatang. Ambruknya jembatan ini menggarisbawahi pentingnya kewaspadaan dan perlunya kerja sama yang berkelanjutan antara badan-badan pemerintah untuk melindungi warga dan infrastruktur dari potensi ancaman teroris.

Berikut adalah daftar poin-poin penting yang dapat diringkas:

  • Dua jembatan di Rusia yang berbatasan dengan Ukraina ambruk dalam insiden terpisah.
  • Pihak berwenang Rusia sedang menyelidiki insiden tersebut sebagai potensi tindakan terorisme.
  • Sebuah jembatan jalan raya di wilayah Bryansk runtuh akibat ledakan, menyebabkan sebuah kereta api tergelincir dan mengakibatkan 7 orang tewas dan 69 lainnya luka-luka.
  • Sebuah jembatan kereta api di wilayah Kursk runtuh saat sebuah lokomotif barang melintas, menyebabkan sebagian kereta jatuh ke jalan di bawahnya dan mengakibatkan seorang masinis terluka.
  • Seorang anggota parlemen senior Rusia menyalahkan Ukraina atas insiden tersebut, tetapi pemerintah Ukraina belum memberikan komentar resmi.
  • Insiden ambruknya jembatan terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina, dengan serangkaian serangan sabotase sebelumnya menargetkan jaringan kereta api Rusia.