Elon Musk Tinggalkan Posisi di Pemerintahan, Tantangan Tesla Menanti

Elon Musk resmi mengakhiri masa jabatannya sebagai pejabat di Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE). Pengunduran diri ini diumumkan melalui platform X, di mana Musk menyampaikan ucapan terima kasih kepada mantan Presiden AS, Donald Trump, atas kesempatan yang diberikan kepadanya untuk berkontribusi dalam upaya pengurangan pemborosan anggaran negara.

"Seiring berakhirnya masa tugas saya sebagai Pegawai Pemerintah Khusus, saya ingin menyampaikan apresiasi kepada Presiden @realDonaldTrump atas kepercayaannya dalam memberikan kontribusi untuk menekan pemborosan anggaran," tulis Musk di akun X pribadinya.

Kendati telah meninggalkan posisinya di pemerintahan, Musk dihadapkan pada serangkaian tantangan signifikan terkait dengan perusahaan otomotifnya, Tesla. Salah satu isu yang menjadi perhatian adalah gerakan "Tesla Takedown", sebuah aksi protes akar rumput yang mulai berkembang pada awal tahun 2025. Gerakan ini menargetkan Tesla dan Musk secara pribadi, dengan tujuan menekan perusahaan melalui aksi demonstrasi damai di gerai-gerai Tesla dan mengajak masyarakat untuk menjual kendaraan serta saham Tesla yang mereka miliki.

Para penggiat "Tesla Takedown" menegaskan bahwa perjuangan mereka masih berlanjut, meskipun Musk tidak lagi berada di pemerintahan. Mereka meyakini bahwa Musk tetap memiliki pengaruh signifikan terhadap mantan presiden, sehingga aksi protes akan terus dilakukan untuk menekan pengaruh politiknya melalui cara-cara non-kekerasan.

Di sisi lain, Tesla juga menghadapi tantangan dalam hal penjualan global. Data terbaru dari Asosiasi Produsen Mobil Eropa (EAMA) menunjukkan penurunan tajam dalam pendaftaran kendaraan Tesla di Eropa. Pada bulan April, pendaftaran Tesla anjlok sebesar 52,6%, dan secara kumulatif selama empat bulan pertama tahun 2025, perusahaan mengalami penurunan sebesar 46,1%.

Penurunan ini terjadi di tengah tren positif pertumbuhan kendaraan listrik secara umum. EAMA mencatat bahwa pada periode yang sama, penjualan mobil listrik baru di Eropa tumbuh sebesar 26,4%, mencapai 558.262 unit, atau 15,3% dari total pangsa pasar.

Masalah Tesla tidak hanya terbatas di Eropa. Di Kanada, penjualan Tesla di provinsi Quebec juga mengalami penurunan drastis. Menurut laporan Business Insider, penjualan Tesla di Quebec anjlok sebesar 85% pada kuartal pertama tahun ini, dengan hanya 524 unit kendaraan yang terjual. Model 3 menjadi model yang paling terpukul, dengan penurunan penjualan mencapai 94%.

Berikut adalah poin-poin penting yang menjadi tantangan bagi Elon Musk dan Tesla saat ini:

  • Tekanan dari gerakan "Tesla Takedown": Aksi protes yang bertujuan untuk menekan pengaruh politik Musk dan kinerja ekonomi Tesla.
  • Penurunan penjualan di Eropa: Penurunan signifikan dalam pendaftaran kendaraan Tesla di pasar Eropa.
  • Penurunan penjualan di Kanada: Penurunan drastis dalam penjualan Tesla di provinsi Quebec.

Dengan berbagai tantangan yang ada di depan mata, Elon Musk perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi masalah-masalah ini dan memastikan keberlanjutan pertumbuhan Tesla di masa depan.