Aktivis Lingkungan Delima Silalahi Mendapat Teror Simbolik, Bangkai Burung Ditemukan di Kediamannya
Aktivis lingkungan hidup, Delima Silalahi, yang dikenal vokal dalam menyuarakan penolakan terhadap operasional PT Toba Pulp Lestari (TPL), baru-baru ini menjadi sasaran aksi teror. Sebuah paket berisi bangkai burung ditemukan di kediamannya yang terletak di Jalan Bandara Silangit, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, pada Jumat (30/5/2025) pagi.
Insiden ini bermula ketika seorang petugas kebersihan menemukan sebuah kotak mencurigakan saat membersihkan area kerja Delima. Paket tersebut tidak mencantumkan nama pengirim, hanya tertera tulisan "Kepada Delima". Setelah berkonsultasi dengan keluarga, Delima memutuskan untuk membuka paket tersebut, yang ternyata berisi bangkai burung.
Delima Silalahi meyakini bahwa aksi teror ini merupakan kelanjutan dari perjuangan yang dilakukannya bersama masyarakat adat Tano Batak, yang menuntut penutupan PT TPL. Ia menganggap tindakan ini sebagai perbuatan pengecut dan tidak bertanggung jawab.
Sebelumnya, pada Senin (26/5/2025), unjuk rasa yang mengatasnamakan aliansi masyarakat dan buruh TPL digelar di Balige, Kabupaten Toba. Dalam aksi tersebut, spanduk bernada ancaman yang bertuliskan "Tangkap Delima Silalahi" dan orasi yang menyerukan pengusiran Delima dari Tapanuli turut mewarnai demonstrasi. Pada Selasa (27/5/2025), Delima bersama ratusan massa dari Masyarakat Adat di Tano Batak juga menggelar aksi unjuk rasa di DPRD Sumatera Utara untuk mendesak penutupan PT TPL. Ia menduga bahwa teror yang dialaminya terkait dengan serangkaian aksi unjuk rasa tersebut.
Kendati demikian, Delima mengaku belum melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian. Ia mengungkapkan keraguannya terhadap efektivitas pelaporan tersebut, dengan alasan banyaknya aduan masyarakat yang tidak ditindaklanjuti oleh Polres Tapanuli Utara.
Delima dan KSPPM akan terus fokus membangun gerakan dan berencana menemui aparat penegak hukum untuk berkoordinasi perihal keamanan. Ia akan mendesak aparat penegak hukum agar menciptakan suasana kondusif serta menghentikan tindakan kriminal, intimidasi, dan teror terhadap aktivis lingkungan dan HAM.
Menanggapi tudingan yang mengaitkan perusahaan dengan aksi teror tersebut, Corporate Communication Head TPL, Salomo Sitohang, menyayangkan tuduhan yang dinilainya tidak berdasar dan bersifat asumsi. Ia menegaskan bahwa PT Toba Pulp Lestari Tbk mengutuk segala bentuk kekerasan, intimidasi, dan tindakan teror terhadap siapa pun, termasuk aktivis lingkungan dan masyarakat sipil. Salomo juga menyatakan bahwa perusahaannya tidak memiliki keterlibatan atau hubungan apa pun dengan dugaan aksi teror yang dialami Delima Silalahi.