Thailand Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19 Akibat Varian Baru NB.1.8.1
Thailand tengah menghadapi tantangan baru dalam penanganan pandemi COVID-19 dengan munculnya varian baru NB.1.8.1 yang menunjukkan peningkatan penyebaran yang signifikan.
Juru bicara pemerintah Thailand, Anukool Pruksanusak, mengungkapkan kekhawatiran atas situasi ini, merujuk pada data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menunjukkan peningkatan kasus COVID-19 di wilayah Pasifik Barat, Asia Tenggara, dan Mediterania Timur. Peningkatan kasus di Thailand sendiri mulai terlihat sejak pertengahan Februari, dengan tingkat positif mencapai 11 persen, tertinggi sejak Juli 2024.
Varian NB.1.8.1, subvarian dari XDC.1.5.1 yang merupakan turunan dari JN.1, menjadi perhatian utama karena perkembangannya yang pesat. Pada pertengahan Mei 2025, varian ini mencakup 10,7 persen dari sekuens genetik global, meningkat tajam dari hanya 2,5 persen empat pekan sebelumnya. Meskipun masih tergolong minoritas, varian ini menunjukkan peningkatan yang signifikan, terutama di wilayah Pasifik Barat, Amerika, dan Eropa.
Di Asia Tenggara, baru tercatat 5 kasus varian NB.1.8.1, dan belum ada laporan di Afrika dan Mediterania Timur. Sementara itu, Thailand melaporkan 41.283 kasus baru COVID-19 pada 30 Mei 2025, dengan 2 kasus kematian. Wilayah metropolitan Bangkok mencatat jumlah kasus tertinggi, diikuti oleh Provinsi Chonburi. Tingkat infeksi tertinggi tercatat di kalangan dewasa bekerja, pelajar, anak-anak, dan lansia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (RI) telah mengeluarkan surat edaran kewaspadaan COVID-19, menyebutkan peningkatan kasus di kawasan Asia sejak minggu ke-12 tahun 2025. Varian XEC dan JN.1 dilaporkan paling dominan di Thailand dalam edaran tersebut.
Menanggapi situasi ini, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengeluarkan imbauan bagi warga negara Indonesia yang berencana bepergian ke luar negeri. Imbauan tersebut mencakup:
- Memantau perkembangan COVID-19 melalui kanal informasi resmi.
- Menerapkan protokol kesehatan secara ketat, termasuk:
- Menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS).
- Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, atau menggunakan hand sanitizer.
- Menggunakan masker bagi yang sakit atau berada di kerumunan.
- Segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala infeksi saluran pernapasan dan memiliki riwayat kontak dengan faktor risiko.
Situasi ini menuntut kewaspadaan dan tindakan pencegahan yang lebih ketat dari semua pihak untuk meminimalkan dampak penyebaran varian baru COVID-19.