Proyeksi IHSG Awal Juni: Sentimen The Fed dan Arus Modal Asing Bayangi Perdagangan

markdown Pasar saham Indonesia dihadapkan pada proyeksi pergerakan yang cenderung melemah terbatas pada awal Juni 2025. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan pekan lalu tercatat mengalami penurunan, menjadi sinyal awal bagi investor untuk lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi. Sentimen global dan domestik menjadi faktor utama yang diperkirakan akan memengaruhi arah pergerakan IHSG.

Dari sisi eksternal, pernyataan dari bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), menjadi sorotan utama. Risalah pertemuan The Fed mengindikasikan bahwa bank sentral akan mengambil pendekatan hati-hati dalam menentukan kebijakan moneternya, terutama di tengah ketidakpastian yang meningkat terkait dengan kebijakan perdagangan, fiskal, regulasi, dan imigrasi. Kebijakan tarif yang diterapkan oleh pemerintahan sebelumnya di AS masih berpotensi memicu inflasi yang signifikan dan meningkatkan angka pengangguran. Kondisi ini tentu akan memberikan tekanan pada pasar saham di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Sementara itu, dari dalam negeri, terdapat kabar positif berupa peningkatan investasi asing di pasar keuangan Indonesia selama bulan Mei. Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih saham dan Surat Berharga Negara (SBN) dalam jumlah yang signifikan. Hal ini sejalan dengan penguatan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS, yang mencatatkan kinerja terbaik dalam delapan bulan terakhir. Data dari Bloomberg menunjukkan bahwa asing melakukan pembelian bersih saham senilai Rp 5,5 triliun dan pembelian SBN mencapai Rp 24,35 triliun, sehingga total investasi asing mencapai Rp 30 triliun. Arus modal asing ini memberikan sentimen positif bagi pasar saham Indonesia.

Rekomendasi Saham dari Analis Sekuritas

Beberapa perusahaan sekuritas memberikan rekomendasi teknikal untuk beberapa saham pilihan, yang dapat menjadi pertimbangan bagi investor:

  • Pilarmas Investindo Sekuritas:
    • BBRI: Support 4.350, Resistance 4.610, Target 4.590
    • ASII: Support 4.750, Resistance 5.000, Target 4.980
    • AVIA: Support 444, Resistance 490, Target 489
  • Binaartha Sekuritas:
    • BBRI: Buy in weakness, Support 3.960, Resistance 4.430-4.610, Target 4.430
    • BMRI: Trading buy, Support 5.000, Resistance 5.700-6.075, Target 5.700
    • BRPT: Trading buy, Support 1.195, Resistance 1.410-1.605, Target 1.410
    • GOTO: Speculative buy, Support 56, Resistance 71-97, Target 71
  • MNC Sekuritas:
    • AKRA: Buy on Weakness 1.075-1.265, Stoploss below 1.050, Target 1.380-1.460
    • BMRI: Buy on weakness 5.075-5.250, Stoploss below 4.960, Target 5.525-5.750
    • TINS: Buy on weakness 1.080-1.150, Stoploss below 1.005, Target 1.250-1.300
    • WIFI: Buy on weakness 1.870-1.980, Stoploss below 1.840, Target 2.120-2.260

Secara teknikal, IHSG diperkirakan akan bergerak dengan support di level 7.160 dan resistance di level 7.330. Investor disarankan untuk tetap waspada dan mempertimbangkan berbagai faktor sebelum mengambil keputusan investasi. Analis menyarankan untuk memantau level support di 7.143, 7.109, 7055, dan 7.009, serta level resisten di 7.261, 7.345, dan 7.444.

Perlu diingat bahwa rekomendasi saham di atas bersifat informatif dan bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor, dan disarankan untuk melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi. Kondisi pasar dapat berubah sewaktu-waktu, dan analisis teknikal hanya merupakan salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan.