Wakil Menteri Ketenagakerjaan Mengecam Pernyataan HRD Terkait Job Fair

Merespons beredarnya video viral di media sosial, Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer, menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pernyataan seorang perwakilan Human Resource Development (HRD) yang merendahkan efektivitas job fair.

Dalam video yang beredar luas, oknum HRD tersebut mengklaim bahwa job fair hanya merupakan kegiatan formalitas belaka, tanpa memberikan dampak signifikan terhadap proses rekrutmen. Lebih lanjut, narasi dalam video tersebut menuding bahwa penyelenggaraan job fair semata-mata ditujukan untuk memenuhi Key Performance Indicator (KPI) kedinasan dan meningkatkan citra perusahaan di mata publik. Ungkapan sinis seperti "Job fair itu omong kosong" juga terlontar, mempertanyakan relevansi kegiatan tersebut di era digital saat ini.

Wamenaker Ebenezer, ketika dikonfirmasi, menegaskan bahwa dirinya akan menindaklanjuti permasalahan ini. Meskipun enggan memberikan detail lebih lanjut mengenai bentuk tindak lanjut yang akan diambil, pernyataan singkatnya menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menanggapi isu tersebut. Kejadian ini memicu perdebatan mengenai efektivitas job fair sebagai sarana penghubung antara pencari kerja dan perusahaan. Di satu sisi, job fair dianggap sebagai platform yang memberikan kesempatan tatap muka langsung dan memperluas jaringan. Namun, di sisi lain, muncul kritik mengenai kurangnya tindak lanjut konkret setelah acara selesai dan potensi hanya menjadi ajang promosi bagi perusahaan.

Isu ini juga menyoroti pentingnya menjaga profesionalisme dan etika dalam penyampaian informasi, terutama di era media sosial. Pernyataan yang tidak bertanggung jawab dapat merugikan banyak pihak, termasuk pencari kerja yang menggantungkan harapan pada job fair sebagai salah satu cara untuk mendapatkan pekerjaan. Pemerintah diharapkan dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa job fair tetap menjadi sarana yang efektif dan kredibel dalam membantu masyarakat mendapatkan pekerjaan yang layak.