Perjuangan Cinta Tanpa Batas: Kisah Suami Setia Dampingi Istri Lawan Kanker Otak

Kisah cinta yang mengharukan datang dari Tiongkok, menceritakan perjuangan seorang suami bernama Deng Youcai (30) dalam mendampingi istrinya, Ye Meidi, yang menderita kanker otak. Lebih dari sekadar pendamping hidup, Deng Youcai menjadi pilar kekuatan bagi Ye Meidi, sekaligus seorang ayah yang membesarkan putri kecil mereka, Hanhan. Kisah ini menyentuh jutaan hati dan menjadi bukti nyata akan kekuatan cinta sejati.

Kisah cinta Deng dan Ye bermula pada tahun 2016. Pertemuan pertama mereka terjadi di sebuah pernikahan teman. Deng, seorang pekerja migran sederhana, langsung terpikat pada Ye. Namun, di balik senyum manis Ye, tersimpan sebuah kenyataan pahit. Ye baru saja berhenti kuliah setelah didiagnosis menderita glioma, tumor otak ganas yang memiliki tingkat kekambuhan tinggi. Vonis ini seolah menjadi tembok penghalang bagi cinta mereka.

Mengetahui kondisi Ye, Deng tidak gentar. Keyakinannya justru semakin kuat untuk berada di sisi Ye, menghadapi penyakit mematikan itu bersama-sama. Awalnya, Ye menolak cinta Deng, merasa tidak pantas karena penyakit yang dideritanya. Namun, kegigihan dan janji Deng untuk berjuang bersama akhirnya meluluhkan hati Ye. Mereka kemudian memutuskan untuk menikah pada tahun 2019, mengikat janji suci untuk sehidup semati.

Kebahagiaan mereka semakin lengkap pada tahun 2021 dengan kelahiran putri mereka, Hanhan. Namun, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. Pada tahun berikutnya, penyakit Ye kambuh dan membuatnya koma. Dalam kondisi kritis, Ye bahkan meminta Deng untuk merelakannya pergi, menyadari betapa besar biaya pengobatan yang telah dikeluarkan. Deng menolak menyerah. Ia telah menghabiskan lebih dari 2 juta yuan, jumlah yang sangat besar bagi keluarga sederhana, demi kesembuhan Ye.

Di saat harapan hampir sirna dan dokter menyarankan untuk menghentikan pengobatan, Deng membawa Ye pulang ke rumah. Keluarga berkumpul untuk mengucapkan salam perpisahan. Momen mengharukan terjadi saat Hanhan mencium pipi ibunya. Deng merekam momen tersebut dan mengunggahnya ke media sosial. Video itu menjadi viral, menyentuh hati banyak orang dan mengundang simpati serta bantuan dari berbagai pihak.

Berkat kebaikan hati masyarakat, Deng berhasil membawa Ye kembali ke rumah sakit. Setelah tiga bulan menjalani perawatan intensif, sebuah keajaiban terjadi. Ye sadar dari koma panjangnya. Dua bulan kemudian, ia mulai bisa berbicara. Kata pertama yang diucapkannya kepada Deng adalah 'Terima kasih', ungkapan syukur yang mendalam atas kesetiaan dan cinta tanpa syarat.

Setelah kejadian itu, Deng memutuskan untuk berhenti bekerja dan sepenuhnya mengabdikan dirinya untuk merawat Ye dan membesarkan Hanhan. Setiap hari, ia dengan sabar membantu Ye belajar berjalan kembali, melatih otot-ototnya yang melemah akibat koma. Ia juga sering bernyanyi dan menari untuk menghibur Ye, menciptakan suasana ceria di tengah perjuangan yang berat. Kini, Ye sudah bisa berjalan sendiri dan bahkan membantu Deng berjualan di kios kecil milik mereka.

Kisah cinta Deng dan Ye telah menjadi inspirasi bagi banyak orang. Akun media sosial mereka kini diikuti oleh hampir dua juta orang. Selain dari donasi yang terus mengalir, mereka juga mendapatkan penghasilan melalui siaran langsung penjualan barang, berbagi kisah mereka dan menginspirasi orang lain untuk tidak menyerah pada cinta dan harapan.