Serangan Bom Molotov Lukai Beberapa Peserta Aksi Solidaritas Sandera Israel di Colorado, FBI Turun Tangan

Sejumlah orang terluka dalam sebuah insiden pelemparan bom molotov yang terjadi di Boulder, Colorado, Amerika Serikat, pada Minggu (1/6) waktu setempat. Serangan tersebut menyasar kerumunan peserta aksi solidaritas yang tengah memperingati para sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza. Akibat kejadian ini, enam orang dilaporkan mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit terdekat. Salah seorang korban dilaporkan berada dalam kondisi kritis.

Menurut laporan yang beredar, pelaku penyerangan meneriakkan seruan "Bebaskan Palestina" saat melancarkan aksinya. Pihak berwenang mengidentifikasi tersangka sebagai Mohamed Soliman, yang juga mendapatkan perawatan medis setelah insiden tersebut. Motif pasti dari serangan ini masih dalam penyelidikan intensif oleh pihak berwajib. Biro Investigasi Federal (FBI) telah mengambil alih investigasi kasus ini dan memperlakukannya sebagai dugaan aksi terorisme.

Agen khusus FBI, Mark Michalek, menyatakan bahwa bukti-bukti awal mengindikasikan tindakan kekerasan terarah. Senada dengan Michalek, Direktur FBI Kash Patel menyebut insiden tersebut sebagai serangan teror yang direncanakan. Sementara itu, Jaksa Agung Colorado, Phil Weiser, mengindikasikan bahwa serangan tersebut berpotensi sebagai kejahatan kebencian, mengingat kelompok yang menjadi sasaran.

Kepala Kepolisian Kota Boulder, Stephen Redfearn, meyakinkan publik bahwa pihaknya telah berhasil mengamankan tersangka utama dan tidak meyakini adanya keterlibatan pihak lain dalam insiden ini. Serangan ini terjadi di area Pearl Street Mall, sebuah distrik perbelanjaan ramai di dekat Universitas Colorado. Aksi solidaritas tersebut diorganisir oleh Run for Their Lives, sebuah organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik tentang para sandera yang ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza. Organisasi tersebut menyatakan bahwa aksi mingguan mereka sebelumnya tidak pernah mengalami insiden kekerasan serupa.