Manchester United Amankan Matheus Cunha: Era Baru di Bawah Ruben Amorim Dimulai

Manchester United secara resmi mengumumkan kedatangan Matheus Cunha dari Wolverhampton Wanderers, menjadi rekrutan pertama di bawah kepemimpinan pelatih anyar, Ruben Amorim. Transfer ini menandai babak baru bagi Setan Merah, dengan harapan Cunha dapat memberikan dampak signifikan di lini depan.

Pemain berusia 26 tahun tersebut tiba di Old Trafford setelah menunjukkan performa impresif bersama Wolves pada musim 2024-2025. Cunha berhasil mencatatkan 15 gol dan enam assist, torehan terbaiknya dalam satu musim kompetisi. Kontribusi golnya mencapai 38,9 persen dari total gol yang dicetak Wolves di liga, sebuah bukti nyata betapa vitalnya perannya dalam tim.

Keberhasilan Cunha tidak hanya terbatas pada jumlah gol yang dicetak. Ia juga menempati peringkat 10 besar dalam hal kontribusi gol langsung di Liga Inggris. Sejak awal musim 2023/2024, ia telah mencatatkan 39 kontribusi gol non-penalti, sebuah angka yang hanya bisa dilampaui oleh tujuh pemain lain di liga, mayoritas berasal dari tim-tim papan atas.

Selain kemampuan mencetak gol, Cunha juga dikenal karena keterampilan dribblingnya yang mumpuni. Ia termasuk dalam daftar 15 pemain yang paling sering menciptakan peluang setelah melakukan dribbling, serta terlibat dalam setidaknya 12 gol yang lahir dari akselerasi individunya. Kemampuan ini memberikan dimensi baru bagi serangan Manchester United, yang selama ini dikenal mengandalkan kecepatan dan umpan-umpan terobosan.

Namun, kedatangan Cunha juga disertai dengan beberapa catatan. Salah satu yang menjadi perhatian adalah konsistensinya dalam mencetak gol. Musim ini, ia mencetak 15 gol dari 8,6 expected goals (xG) non-penalti, yang berarti ia mencetak gol hampir dua kali lipat dari ekspektasi. Meskipun ini menunjukkan insting mencetak gol yang tajam, muncul pertanyaan apakah ia mampu mempertahankan performa seperti ini secara konsisten, mengingat hanya penyerang kelas dunia seperti Kylian Mbappe dan Harry Kane yang mampu melakukannya.

Dari segi disiplin, Cunha juga memiliki catatan yang perlu diperhatikan. Ia pernah menerima larangan bermain sebanyak dua kali musim lalu, setelah mengoleksi 15 kartu (14 kuning dan satu merah) dalam dua musim terakhir. Meskipun demikian, ia tidak termasuk dalam daftar 50 pemain yang paling banyak diganjar kartu di Liga Inggris, dan agresivitasnya belum dianggap sebagai masalah besar oleh manajemen Manchester United.

Salah satu faktor kunci yang membuat transfer Cunha menarik adalah kesesuaian gaya bermainnya dengan sistem yang akan diterapkan oleh Ruben Amorim. Di Wolves, Cunha sering beroperasi sebagai gelandang serang kiri dalam formasi 3-4-3, formasi yang juga akrab digunakan oleh Amorim. Cunha juga terbiasa dengan transisi ke formasi 3-3-2-2, di mana ia berperan sebagai penyerang lubang atau second striker, serta berkontribusi dalam membantu lini tengah.

Kehadiran Cunha diharapkan dapat membantu beberapa pemain United yang mengalami kesulitan beradaptasi dengan formasi baru, termasuk Alejandro Garnacho, yang sebelumnya dikabarkan akan hengkang karena ketidaksesuaian dengan sistem Amorim. Fleksibilitas Cunha dalam bermain di berbagai posisi di lini depan akan memberikan opsi taktik yang lebih luas bagi Amorim.

Para penggemar Manchester United mungkin tidak perlu menunggu terlalu lama untuk melihat Cunha beraksi. United dijadwalkan untuk mengikuti Seri Musim Panas Liga Inggris 2025 di Amerika Serikat dari tanggal 26 Juli hingga 3 Agustus. Pertandingan perdana melawan West Ham United di MetLife Stadium, New Jersey, bisa menjadi kesempatan pertama bagi Cunha untuk mengenakan seragam kebanggaan Setan Merah dan membuktikan kualitasnya di hadapan para pendukung.