Kontroversi Video Viral Penerbang Paralayang Mencapai Ketinggian Ekstrem: Antara Keberanian dan Kecurigaan Manipulasi AI

Klaim seorang penerbang paralayang asal Tiongkok yang mengaku terhempas hingga ketinggian 8.500 meter di atas permukaan laut memicu perdebatan sengit. Video yang menampilkan pengalaman ekstrem tersebut beredar luas di media sosial, namun sejumlah pihak meragukan keasliannya dan menduga adanya campur tangan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Peng Yujiang, nama penerbang tersebut, mengklaim insiden itu terjadi pada 24 Mei 2025 saat ia menguji peralatan paralayang baru di kawasan Pegunungan Qilian. Menurut Peng, sekitar 20 menit setelah lepas landas dari ketinggian 3.000 meter, arus udara kuat yang disebut 'cloud suck' mengangkatnya secara paksa hingga menembus awan dan mencapai ketinggian mencengangkan.

Video yang direkam oleh Peng menunjukkan dirinya berjuang mengendalikan paralayang di tengah kepungan awan. Es terlihat membekukan wajah, helm, dan pakaiannya. Video ini kemudian diunggah ke Douyin, platform media sosial populer di Tiongkok, dan dengan cepat menjadi viral.

Namun, popularitas video tersebut dibarengi dengan keraguan. Beberapa media, termasuk NBC News dari Amerika Serikat, melaporkan adanya indikasi manipulasi AI dalam video tersebut. NBC News mengklaim menemukan jejak logo perusahaan AI yang telah dihapus dari rekaman. Sementara itu, media internasional lain seperti BBC belum dapat melakukan verifikasi independen terhadap keaslian video.

Terlepas dari kontroversi, insiden ini mendapat perhatian luas di Tiongkok. Peng Yujiang bahkan sempat diwawancarai oleh China Media Group, sebuah media pemerintah. Dalam wawancara tersebut, Peng menggambarkan pengalamannya sebagai sesuatu yang "mengerikan".

"Semuanya putih. Saya tidak bisa melihat arahnya. Tanpa kompas, saya tidak akan tahu ke mana saya akan terbang. Saya pikir saya terbang lurus, tapi kenyataannya saya berputar-putar," ujarnya.

Peng juga menuturkan bahwa ia beruntung bisa selamat. Ia menjelaskan bahwa oksigen sangat tipis di ketinggian tersebut dan suhu udara mencapai -40 derajat Celsius. Peng bahkan menduga sempat kehilangan kesadaran saat berusaha turun dari ketinggian.

"Saya ingin turun dengan cepat, tapi saya tidak bisa. Saya terus terbang semakin tinggi hingga berada di atas awan," ungkapnya.

Menurut laporan, Peng terombang-ambing di udara selama lebih dari satu jam. Selama itu, ia tetap berkomunikasi melalui radio dengan temannya, Gu Zhimin, yang berada di darat. Peng akhirnya berhasil mendarat sekitar 30 kilometer dari lokasi awal penerbangannya.

Akibat insiden ini, Peng Yujiang, yang memiliki pengalaman paralayang selama lima tahun, dilarang terbang selama enam bulan karena melakukan penerbangan tanpa izin. Peng mengaku tidak berencana terbang saat menguji peralatan barunya dan karena itu tidak mendaftarkan penerbangannya.