IHSG Terkoreksi Tajam di Sesi I, Sektor Finansial Tertekan
Pada sesi pertama perdagangan hari Senin (2/6/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan signifikan, mencerminkan sentimen negatif di pasar modal. Pelemahan ini terjadi seiring dengan tekanan yang dialami oleh saham-saham perbankan besar di Indonesia.
IHSG tercatat turun sebesar 1,70% atau 121,637 poin, berakhir di level 7.054,18. Padahal, pada awal perdagangan, indeks sempat berada di posisi 7.134,48. Aktivitas perdagangan selama sesi I menunjukkan volume transaksi mencapai 13,21 miliar saham, dengan nilai transaksi sebesar Rp 13,73 triliun dan frekuensi perdagangan sebanyak 876.974 kali.
Secara sektoral, mayoritas sektor mengalami penurunan, dengan sektor finansial menjadi yang paling tertekan, anjlok sebesar 2,17%. Saham-saham perbankan besar seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) turut mengalami penurunan yang signifikan.
Berikut rincian penurunan saham perbankan:
- BBCA: Turun 3,46% menjadi Rp 9.075 per saham
- BMRI: Turun 4,25% menjadi Rp 5.075 per saham
- BBRI: Turun 4,04% menjadi Rp 4.270 per saham
- BBNI: Turun 3,79% menjadi Rp 4.320 per saham
Penurunan IHSG ini sejalan dengan tren negatif yang terjadi di pasar saham global. Indeks Dow Jones Index Future (DJIF) di Amerika Serikat melemah 0,37% ke level 42.139. Di Asia, indeks Nikkei 225 di Jepang turun 1,32% ke level 37.464,80, sementara indeks Hang Seng di Hong Kong melemah 1,86% ke level 22.856,97. Indeks Shanghai Composite Index (SSEC) tercatat stagnan di level 3.347,48, dan indeks Strait Times Index (STI) di Singapura melemah 0,53% ke level 3.874,05.
Secara keseluruhan, sentimen pasar pada sesi I hari ini didominasi oleh aksi jual, dengan jumlah emiten yang melemah sebanyak 450, dibandingkan dengan 188 emiten yang menguat dan 167 emiten yang stagnan. Pergerakan IHSG dan saham-saham perbankan besar ini menjadi perhatian para pelaku pasar, mengingat sektor finansial memiliki bobot yang signifikan dalam indeks.