Tragedi di Balik Kemudi: Angkot Tabrak Tiang Listrik di Jakarta Utara Setelah Pengemudi Berduka

Insiden pilu terjadi di Jalan Sunter Permai Raya, Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, dini hari Senin (2 Juni 2025). Sebuah angkutan kota (angkot) berwarna putih dengan nomor polisi B-2537-PV menabrak tiang listrik, meninggalkan kerusakan parah di bagian depan kendaraan.

Kasiops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara, Gatot Sulaeman, mengungkapkan bahwa kecelakaan nahas ini terjadi sekitar pukul 01.20 WIB. Lebih dari sekadar kecelakaan biasa, insiden ini menyimpan cerita yang menyayat hati. Diduga kuat, pengemudi angkot tersebut berada dalam kondisi kelelahan ekstrem dan mengantuk saat kejadian, sehingga kehilangan kendali atas kendaraannya.

Namun, kelelahan itu bukanlah tanpa sebab. Ternyata, pengemudi tersebut baru saja kehilangan orang tuanya pada Minggu siang, 1 Juni 2025. Setelah pemakaman usai, alih-alih beristirahat dan memulihkan diri, ia langsung kembali bekerja menarik angkot. Beban duka dan kelelahan fisik yang luar biasa diduga menjadi faktor utama penyebab kecelakaan tragis ini.

"Siang hari, orang tua pengemudi Jaklingko meninggal dunia. Setelah dikebumikan, ia langsung bekerja mengemudikan mobil angkot," jelas Gatot.

Akibat benturan keras, pengemudi angkot mengalami luka-luka dan segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Sementara itu, petugas pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi angkot yang ringsek dan tersangkut di tiang listrik.

Sebanyak tiga personel damkar terlibat dalam proses evakuasi yang berlangsung selama kurang lebih 22 menit. Operasi penanganan kecelakaan ini dinyatakan selesai pada pukul 01.48 WIB. Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya istirahat yang cukup, terutama bagi para pengemudi transportasi umum, serta risiko besar yang dihadapi ketika bekerja dalam kondisi fisik dan mental yang tidak prima.

Kisah ini bukan hanya tentang kecelakaan lalu lintas, tetapi juga tentang perjuangan seorang pekerja yang berduka dan terpaksa bekerja keras di tengah kesedihan mendalam. Hal ini menyoroti realitas pahit yang dihadapi banyak pekerja harian yang seringkali harus mengorbankan kesehatan dan kesejahteraan mereka demi mencari nafkah.