Pelanggan di Malaysia Diduga Lakukan Kekerasan Terhadap Pelayan Kedai Akibat Perselisihan Harga Nasi Campur

Insiden kekerasan terhadap seorang pelayan kedai makan di Malaysia baru-baru ini menjadi sorotan publik. Peristiwa ini dipicu oleh ketidakpuasan seorang pelanggan terhadap harga nasi campur atau yang lebih dikenal sebagai economy rice yang ia pesan.

Nasi campur, hidangan populer di Asia Tenggara, menawarkan variasi lauk pauk yang beragam. Di Malaysia dan Singapura, hidangan ini dikenal dengan nama economy rice karena biasanya dijual dengan harga terjangkau. Pelanggan dapat memilih berbagai lauk yang disajikan di meja prasmanan, dan harga akan disesuaikan berdasarkan pilihan tersebut. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, banyak keluhan muncul terkait kenaikan harga economy rice di Malaysia.

Menurut laporan dari China Press, seorang pria di Malaysia diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap seorang pelayan di sebuah kedai economy rice. Pelanggan tersebut merasa keberatan dengan harga yang dikenakan untuk nasi campur yang ia pesan, yang mencapai RM 13 (sekitar Rp 50.000).

Berdasarkan rekaman CCTV yang beredar, pria tersebut terlihat marah dan memprotes harga di kasir. Pelayan kedai berusaha menenangkan situasi dengan menawarkan pengembalian dana. Namun, upaya tersebut tidak berhasil meredakan emosi pelanggan. Sekitar 15 menit kemudian, pria itu kembali ke kedai dan diduga menampar pelayan tersebut.

Dalam video lain, pria tersebut terlihat menghadang pelayan di luar kedai, sementara seorang warga berusaha mencegah perkelahian lebih lanjut. Pemilik restoran menjelaskan bahwa harga yang dikenakan sesuai dengan pesanan pelanggan, yang meliputi:

  • Ayam potong: RM3,30 (Rp 12.700)
  • Nugget ayam: RM3,00 (Rp 11.500)
  • Telur kukus daging: RM3,30 (Rp 12.700)
  • Dua porsi nasi putih: RM3,40 (Rp 13.000)

Total keseluruhan memang mencapai RM13 (Rp 50.000), sesuai dengan rincian yang diberikan. Insiden ini memicu reaksi keras dari warganet. Banyak yang mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan pelanggan tersebut. Beberapa komentar netizen antara lain:

  • "Jika tidak mampu membayar, seharusnya masak saja di rumah."
  • "Tidak ada yang memaksa untuk makan di sana jika tidak mampu. Seharusnya tanya harga dulu sebelum memesan."

Kasus ini menambah daftar keluhan terkait harga economy rice yang semakin mahal di Malaysia. Sebelumnya, banyak pelanggan yang mengeluhkan bahwa harga nasi campur tidak lagi ekonomis seperti dulu.