Menjelang Hari Raya Idul Adha, Presiden terpilih Prabowo Subianto menunjukkan kepeduliannya terhadap peternak lokal dengan membeli empat ekor sapi kurban berkualitas dari Kabupaten Subang, Jawa Barat. Pembelian ini menjadi angin segar bagi peternakan di Subang dan menjadi bukti kualitas sapi-sapi yang dihasilkan di daerah tersebut.

Dari empat ekor sapi yang dipilih oleh Prabowo, tiga di antaranya berasal dari peternakan milik tokoh Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Sapi-sapi ini berjenis Simental dan Brahman, dengan bobot yang fantastis, mendekati satu ton per ekornya. Sementara satu ekor sapi lainnya berjenis Angus, berasal dari peternak bernama Ade Nurcahya Karya Mas, juga berasal dari Subang.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Hewan (Diskeswan) Subang, Wastim Edi, menegaskan bahwa seluruh sapi yang dibeli oleh Prabowo telah melalui serangkaian pemeriksaan kesehatan yang ketat dan dinyatakan layak untuk dijadikan hewan kurban. Hal ini memastikan bahwa hewan-hewan tersebut memenuhi standar kesehatan dan kesejahteraan hewan yang ditetapkan.

Berikut rincian sapi kurban yang dibeli oleh Prabowo Subianto:

• Sapi Simental 1: Bobot 927,5 kilogram (milik Dedi Mulyadi)
• Sapi Simental 2: Bobot 836,5 kilogram (milik Dedi Mulyadi)
• Sapi Brahman: Bobot 842,5 kilogram (milik Dedi Mulyadi)
• Sapi Angus: Bobot 1.004 kilogram (milik Ade Nurcahya)

Wastim menambahkan, sapi-sapi tersebut saat ini masih berada di kandang masing-masing peternak. Tiga sapi milik Dedi Mulyadi berada di Kampung Cikondang, Desa Sukasari, Kecamatan Dawuan, sementara sapi milik Ade Nurcahya berada di Desa Rancaudik, Kecamatan Tambakdahan.

Pembelian sapi asal Subang oleh Prabowo ini, menurut Wastim, merupakan pengakuan atas kualitas ternak sapi yang semakin baik di Subang. Ia menjelaskan bahwa peningkatan kualitas ini merupakan hasil dari upaya peternak dalam memelihara sapi jantan super, sehingga mampu menghasilkan sapi-sapi dengan bobot yang besar dan kualitas daging yang baik.

Diskeswan Subang terus melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban secara intensif untuk memastikan seluruh hewan yang dijual oleh masyarakat dalam kondisi sehat dan layak untuk dikurbankan. Upaya ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang akan melaksanakan ibadah kurban.