Dugaan Kekerasan di Sekolah: Siswa SD di Indragiri Hulu Meninggal Dunia, Polisi Lakukan Investigasi Mendalam
Investigasi Mendalam Kasus Kematian Siswa SD di Indragiri Hulu
Kasus dugaan kekerasan yang menimpa seorang siswa kelas 2 Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, tengah menjadi sorotan. Korban, berinisial KB (8), meninggal dunia setelah diduga menjadi korban pemukulan dan perundungan oleh sejumlah siswa kelas yang lebih tinggi.
Merespon kejadian tragis ini, Polres Inhu bersama Pemerintah Kabupaten Inhu telah mengunjungi kediaman keluarga korban untuk menyampaikan belasungkawa dan memberikan dukungan moral. Kapolres Inhu, AKBP Fahrian Saleh Siregar, menegaskan bahwa pihaknya serius menangani kasus ini dan tengah melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap penyebab pasti kematian korban.
"Kami dari Polres Inhu menegaskan bahwa proses penyelidikan masih berjalan. Kami tengah menunggu hasil otopsi sebagai bagian dari upaya mengungkap penyebab pasti kematian korban," ujar AKBP Fahrian. Lebih lanjut, Kapolres mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi yang beredar di media sosial. Ia meminta agar masyarakat mempercayakan penanganan kasus ini kepada pihak berwenang.
Keluarga Korban Berharap Keadilan Ditegakkan
Dari pihak keluarga korban, Jadiaman Butarbutar, menyampaikan apresiasi atas perhatian dan dukungan yang diberikan oleh Forkopimda Inhu. Ia mengungkapkan bahwa sebelum meninggal dunia, korban mengeluhkan sakit di bagian perut yang diduga akibat pemukulan oleh kakak kelasnya. Keluarga berharap agar keadilan dapat ditegakkan dan kebenaran segera terungkap.
Sebelumnya, pihak keluarga telah melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian. Berdasarkan pemeriksaan medis awal, ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Polisi telah meminta keterangan dari lima orang siswa yang diduga terlibat dalam kasus ini, dengan didampingi oleh orang tua masing-masing. Kelima siswa tersebut berinisial HM (12), RK (13), MJ (11), DR (11) dan NN (13).
Langkah-Langkah Penyelidikan yang Dilakukan
Pihak kepolisian terus melakukan serangkaian langkah penyelidikan untuk mengungkap fakta-fakta terkait kasus ini. Selain menunggu hasil otopsi, polisi juga melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan mengumpulkan bukti-bukti lainnya. Kasus ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian dan pemerintah daerah setempat, yang berupaya untuk memberikan rasa keadilan bagi keluarga korban dan mencegah terjadinya kasus serupa di masa mendatang.
Forkopimda Inhu juga memberikan bantuan dan santunan kepada keluarga korban sebagai bentuk dukungan dan kepedulian. Diharapkan, bantuan ini dapat meringankan beban keluarga yang tengah berduka. Kasus ini menjadi pengingat bagi semua pihak tentang pentingnya pengawasan dan pembinaan terhadap anak-anak, serta perlunya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi seluruh siswa.