Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pesan tegas kepada para pemimpin di seluruh tingkatan pemerintahan, mulai dari pusat hingga desa, untuk memegang teguh amanah rakyat dan menjauhi praktik korupsi. Seruan ini disampaikan dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang berlangsung di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta.

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menekankan bahwa kesetiaan kepada Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus tercermin dalam tindakan nyata para pemimpin. Ia mengingatkan agar para pemangku jabatan tidak menyalahgunakan kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat. Lebih lanjut, beliau menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk berani melaporkan indikasi penyelewengan yang dilakukan oleh pejabat publik. Pemanfaatan teknologi, seperti gadget, dapat digunakan untuk merekam dan menyebarkan bukti-bukti pelanggaran.

Presiden Prabowo juga menyoroti masih adanya praktik penyelewengan, manipulasi, dan korupsi yang dilakukan oleh sebagian elite bangsa, termasuk wakil rakyat dan oknum di dalam pemerintahan. Menurutnya, sikap mental yang kurang baik masih menjadi tantangan utama yang harus diatasi. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh elemen bangsa yang telah diberi mandat oleh rakyat untuk melakukan introspeksi, memperbaiki sistem, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Berikut poin-poin penting yang disampaikan oleh Presiden Prabowo:

• Menjaga kepercayaan rakyat.
• Tidak menipu rakyat.
• Melindungi kekayaan rakyat.
• Tidak mencuri dari kekayaan rakyat.
• Berani melaporkan penyelewengan oleh pejabat.
• Memanfaatkan teknologi untuk merekam dan menyebarkan bukti pelanggaran.
• Memperbaiki diri dan sistem.
• Mengamalkan nilai-nilai Pancasila.

Presiden Prabowo berharap, dengan adanya kesadaran dan tindakan nyata dari seluruh elemen bangsa, praktik korupsi dan penyelewengan dapat diminimalisir, sehingga pembangunan nasional dapat berjalan dengan lebih efektif dan kesejahteraan rakyat dapat terwujud.