Lonjakan COVID-19 Terpantau di Sejumlah Negara Asia, Subvarian NB.1.8.1 Jadi Sorotan
Gelombang baru COVID-19 tengah melanda beberapa negara di kawasan Asia, memicu kewaspadaan akan potensi penyebaran yang lebih luas. Peningkatan kasus ini sebagian besar dikaitkan dengan munculnya subvarian baru, terutama NB.1.8.1, serta varian lain seperti XEC, JN.1, dan LF.7.
Korea Selatan
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Korea Selatan melaporkan peningkatan kasus COVID-19 yang signifikan. Data dari rumah sakit dan klinik pengawasan penyakit pernapasan menunjukkan kenaikan sebesar 8,8 persen selama periode 18-24 Mei. Tren ini menandai peningkatan selama dua minggu berturut-turut. Komunitas medis Korea Selatan terus memantau situasi dengan cermat, terutama karena penyebaran virus pernapasan akut lainnya seperti rhinovirus, virus influenza B, dan virus parainfluenza yang juga meningkat. Asosiasi Medis Korea (KMA) menekankan perlunya kehati-hatian khusus mengingat potensi kebangkitan COVID-19, terutama dengan peningkatan varian Omicron.
Hong Kong
Di Hong Kong, otoritas kesehatan melaporkan kenaikan kasus COVID-19 dan memperkirakan bahwa tingkat penularan akan tetap tinggi selama satu hingga dua bulan mendatang. Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong mendesak kelompok berisiko tinggi untuk segera mendapatkan vaksin booster guna mengurangi risiko komplikasi serius dan kematian. Dr. Edwin Tsui Lok-kin, pengawas pusat tersebut, menjelaskan bahwa COVID-19 telah menjadi penyakit endemik dengan pola siklus, di mana peningkatan kasus biasanya terjadi setiap enam hingga sembilan bulan. Hong Kong telah mengalami peningkatan kasus sejak April, setelah peningkatan terakhir terjadi pada Juli dan Agustus tahun sebelumnya.
Thailand
Thailand juga mencatat peningkatan kasus COVID-19 yang signifikan. Data terbaru menunjukkan 41.283 kasus baru, menjadikan total kasus tahun ini mencapai 257.280. Selain itu, terdapat dua kasus kematian baru, sehingga total kematian menjadi 52. Bangkok mencatat jumlah kasus tertinggi, diikuti oleh Provinsi Chonburi. Tingkat infeksi tertinggi ditemukan di kalangan orang dewasa usia kerja, pelajar, anak-anak, dan populasi lansia. Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk terus memantau situasi, terutama karena varian NB.1.8.1 terus menyebar dengan cepat. Faktor-faktor seperti perjalanan internasional dan musim hujan, yang sering kali meningkatkan penyebaran penyakit pernapasan, dapat mempercepat wabah di masa mendatang.
Singapura
Singapura mengalami peningkatan tajam dalam kasus COVID-19, dengan ratusan infeksi baru dilaporkan setiap hari. Lonjakan ini sebagian besar disebabkan oleh varian NB.1.8.1. Kasus rawat inap juga meningkat menjadi rata-rata 350 per hari, naik dari 225 pada minggu sebelumnya. Sementara rawat inap ICU harian telah meningkat menjadi sembilan kasus.
Malaysia
Kementerian Kesehatan Malaysia menyatakan bahwa situasi COVID-19 masih terkendali dan di bawah level waspada. Sejak awal tahun, tercatat 11.727 kasus COVID-19, dengan tren penurunan yang terus berlanjut. Jumlah kasus tertinggi tercatat pada minggu-minggu pertama tahun ini, namun kasus harian menunjukkan penurunan hingga mencapai sekitar 600 kasus per minggu dalam beberapa minggu terakhir. Kementerian Kesehatan meyakinkan masyarakat bahwa angka tersebut masih di bawah ambang batas peringatan dan tindakan pengendalian yang tepat sedang dilaksanakan.