Serangan Misterius: Harimau Diduga Terkam Puluhan Kambing Tanpa Dimangsa di Indragiri Hilir
Warga Desa Griya Mukti Jaya, Teluk Belengkung, Indragiri Hilir (Inhil), Riau, resah akibat serangkaian serangan misterius terhadap ternak kambing mereka. Dalam kejadian yang berlangsung pada akhir Mei lalu, sebanyak delapan ekor kambing ditemukan mati dengan luka terkaman, namun tidak dimangsa oleh predator tersebut.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau segera merespons laporan konflik satwa liar ini dengan menerjunkan tim ke lokasi kejadian. Investigasi awal menemukan sejumlah jejak kaki harimau dewasa di sekitar area lahan gambut. Ukuran jejak yang mencapai 10 cm mengindikasikan keberadaan harimau remaja atau dewasa di wilayah tersebut.
"Tim kami telah melakukan peninjauan langsung ke lokasi kejadian. Dari hasil identifikasi, kami menemukan jejak-jejak yang mengindikasikan keberadaan harimau dengan ukuran kaki sekitar 10 cm. Ini mengindikasikan bahwa harimau tersebut kemungkinan adalah harimau remaja atau dewasa," ujar Ujang Holisudin, Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau.
Keanehan muncul karena seluruh kambing yang menjadi korban serangan ditemukan mati di area pekarangan tanpa bekas dimakan. Kambing-kambing tersebut merupakan ternak milik warga yang biasa dilepasliarkan di sekitar desa. Petugas BKSDA menduga bahwa harimau tersebut hanya menerkam atau menggigit kambing-kambing tersebut tanpa berniat untuk memangsanya.
Menyikapi situasi ini, Balai BKSDA Riau telah memasang dua unit kamera trap dan box trap di sekitar lokasi kejadian. Langkah ini bertujuan untuk memantau pergerakan harimau dan mengidentifikasi individu yang bertanggung jawab atas serangan tersebut. Petugas juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan berpartisipasi aktif dalam upaya pencegahan konflik satwa liar.
"Kami berharap masyarakat dapat bekerjasama dalam upaya penanggulangan dan penyelamatan satwa liar. Dengan ditemukannya jejak-jejak harimau di lokasi, kami mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dan waspada terhadap keberadaan harimau di sekitar wilayah tersebut," imbuh Ujang.
Menurut Ujang, lokasi serangan kambing berada di dalam kawasan kantong harimau di Semenanjung Kerumutan, yang berjarak cukup jauh dari permukiman warga. Namun, kemunculan harimau di sekitar desa tetap menjadi perhatian serius.
Beberapa waktu lalu, kemunculan harimau Sumatera juga dilaporkan di wilayah yang sama. Balai BKSDA Riau telah melakukan penanganan terhadap laporan tersebut.
"Sekitar dua bulan dan tiga minggu yang lalu, kami juga menerima laporan mengenai kemunculan dan jejak harimau di kecamatan yang sama," ungkap Ujang.
Berikut adalah langkah-langkah yang diambil oleh BKSDA Riau:
- Pemasangan kamera trap dan box trap
- Patroli dan pemantauan intensif
- Sosialisasi kepada masyarakat
- Koordinasi dengan pihak terkait