Pencegahan Infeksi dan Cedera Kulit Akibat Banjir: Panduan Penggunaan Alas Kaki yang Aman
Pencegahan Infeksi dan Cedera Kulit Akibat Banjir: Panduan Penggunaan Alas Kaki yang Aman
Bencana banjir tidak hanya menyebabkan kerusakan harta benda, tetapi juga berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan, terutama infeksi dan cedera kulit. Kontak langsung dengan air banjir yang terkontaminasi bakteri, virus, jamur, dan zat kimia berbahaya meningkatkan risiko berbagai penyakit kulit. Oleh karena itu, pemilihan alas kaki yang tepat menjadi langkah krusial dalam melindungi kesehatan selama dan pasca-banjir. Dr. Arini Astasari Widodo, Sp.KK dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), memberikan panduan penting mengenai hal ini.
Dr. Arini menekankan perlunya penggunaan alas kaki tertutup saat membersihkan lingkungan pasca-banjir. Sepatu boots berbahan karet atau plastik yang tahan air dan mudah dibersihkan merupakan pilihan ideal. Alas kaki jenis ini efektif mencegah berbagai partikel asing, termasuk benda tajam seperti pecahan kaca atau logam, masuk ke dalam pori-pori kulit dan menyebabkan cedera. Sangat penting untuk menghindari penggunaan sandal terbuka yang memungkinkan kontak langsung antara kulit kaki dengan air banjir yang kotor. Selain itu, pastikan alas kaki yang digunakan memiliki sol anti-selip untuk mencegah terpeleset dan jatuh, yang dapat menyebabkan cedera lebih serius.
Berikut beberapa poin penting yang harus diperhatikan dalam memilih dan merawat alas kaki selama dan setelah banjir:
- Pilih alas kaki tertutup: Hindari sandal terbuka; sepatu boots berbahan karet atau plastik adalah pilihan terbaik.
- Pastikan sol anti-selip: Ini penting untuk mencegah tergelincir dan jatuh.
- Bersihkan dan keringkan alas kaki secara menyeluruh: Ini membantu mencegah pertumbuhan jamur dan bau.
- Gunakan kaos kaki: Kaos kaki berbahan katun atau quick-dry membantu menjaga kaki tetap kering dan mengurangi risiko infeksi.
Selain pemilihan alas kaki, perawatan kulit pasca-kontak dengan air banjir juga sangat penting. Dr. Arini menyarankan beberapa langkah sebagai berikut:
- Cuci kulit dengan sabun antiseptik: Segera setelah kontak dengan air banjir, cuci kulit dengan sabun antiseptik untuk membunuh bakteri dan kuman.
- Keringkan kulit dengan sempurna: Perhatikan area di sela-sela jari kaki untuk mencegah infeksi jamur.
- Gunakan pelembap: Mencegah kulit kering akibat paparan air kotor.
- Tangani luka kecil dengan antiseptik dan plester: Cegah infeksi dengan membersihkan dan menutup luka kecil.
- Jangan menggaruk area yang gatal: Ini dapat memperburuk iritasi dan menyebabkan infeksi sekunder.
Beberapa penyakit kulit yang dapat muncul akibat kontak dengan air banjir antara lain dermatitis iritan, infeksi jamur (tinea pedis atau kutu air), impetigo, dan selulitis. Bahaya yang lebih serius adalah leptospirosis, penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira dari air kencing tikus. Oleh karena itu, hindari bermain atau berenang di air banjir. Jika mengalami gejala seperti ruam, gatal, atau luka yang sulit sembuh, segera periksakan diri ke dokter. Dengan mengikuti langkah-langkah pencegahan ini, diharapkan masyarakat dapat mengurangi risiko infeksi dan cedera kulit akibat banjir.