IHSG Terkoreksi Signifikan Dipicu Pelemahan Sektor Perbankan, Rupiah Berhasil Rebound

IHSG Terkoreksi Signifikan Akibat Sentimen Negatif Sektor Perbankan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam pada penutupan perdagangan hari Senin, 2 Juni 2025. Indeks utama bursa saham Indonesia ini ditutup pada level 7.065,06, terkoreksi sebesar 110,75 poin atau setara dengan 1,54 persen. Perdagangan hari ini diwarnai oleh dominasi sentimen negatif, dengan pergerakan fluktuatif di bawah level pembukaan.

Sejak awal sesi, IHSG sudah menunjukkan tekanan jual yang signifikan, bahkan sempat menyentuh level terendah di 7.035,83. Data penutupan perdagangan menunjukkan bahwa jumlah saham yang mengalami penurunan harga (zona merah) jauh lebih banyak dibandingkan dengan saham yang berhasil mencatatkan kenaikan harga (zona hijau). Tercatat 453 saham berada di zona merah, sementara hanya 195 saham yang menguat. Sebanyak 161 saham lainnya stagnan.

Total nilai transaksi pada perdagangan hari ini mencapai Rp 21,66 triliun, dengan volume perdagangan sebanyak 26,15 miliar saham. Sektor perbankan menjadi pemberat utama bagi kinerja IHSG. Saham-saham perbankan dengan kapitalisasi pasar besar mengalami penurunan yang signifikan.

Saham-saham Pemberat dan Penahan IHSG

Berikut adalah daftar saham-saham yang menjadi top losers dan top gainers pada perdagangan hari ini:

  • Top Losers (Pemberat IHSG):

    • Bank Central Asia (BBCA): Turun 3,19 persen ke level 9.100.
    • Bank Rakyat Indonesia (BBRI): Turun 5,62 persen ke level 4.200.
    • Bank Mandiri (BMRI): Turun 4,25 persen ke level 5.075.
  • Top Gainers (Penahan Penurunan IHSG):

    • Kalbe Farma (KLBF): Naik 2,97 persen ke level 1.560.
    • Merdeka Copper Gold (MDKA): Naik 4,95 persen ke level 2.120.
    • Aneka Tambang (ANTM): Naik 6,75 persen ke level 3.320.

Kondisi Pasar Saham Regional

Sementara itu, bursa saham regional Asia juga menunjukkan kinerja yang bervariasi. Sebagian besar indeks saham di kawasan Asia Pasifik ditutup di zona merah.

  • Strait Times (Singapura): Turun 0,18 persen ke level 3.887,41.
  • Shanghai Composite (China): Stagnan di level 3.347,48.
  • Nikkei 225 (Jepang): Turun 1,30 persen ke level 37.470,69.
  • Hang Seng (Hong Kong): Turun 0,57 persen ke level 23.157,97.

Penguatan Rupiah di Tengah Pelemahan IHSG

Di tengah sentimen negatif yang melanda pasar saham, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS justru menunjukkan penguatan. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup pada level Rp 16.253 per dollar AS, menguat 0,45 persen atau 73,50 poin dibandingkan dengan penutupan sebelumnya. Data dari kurs tengah Jisdor juga menunjukkan penguatan rupiah ke level Rp 16.297 per dollar AS.