Terjebak Cuaca Ekstrem, Warga Pulau Enggano Kesulitan Akses Layanan Kesehatan
Warga Pulau Enggano Terkendala Rujukan Medis Akibat Cuaca Buruk
Kondisi cuaca ekstrem berupa badai yang melanda perairan Pulau Enggano, Bengkulu, telah menyebabkan terganggunya aktivitas pelayaran dan berdampak serius pada akses layanan kesehatan bagi warga setempat. Akibatnya, tiga warga Pulau Enggano yang membutuhkan penanganan medis lanjutan di rumah sakit Kota Bengkulu tidak dapat dirujuk.
Radmiadi, Kepala Supervisi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Bengkulu, menjelaskan bahwa operasional KMP Pulo Tello telah dihentikan selama dua pekan terakhir akibat peringatan zona merah dan badai yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Penghentian operasional ini praktis memutus akses transportasi laut yang menjadi urat nadi penghubung Pulau Enggano dengan daratan Bengkulu.
"Sudah dua minggu, KMP Pulo Tello tidak bisa berlayar karena zona merah atau badai yang ditetapkan BMKG," ungkap Radmiadi.
Menanggapi kondisi darurat ini, Pemerintah Provinsi Bengkulu berupaya mencari solusi alternatif. Gubernur Helmi Hasan, yang telah menerima laporan mengenai situasi sulit yang dihadapi warga Enggano, menjanjikan akan mengevakuasi pasien dengan menggunakan pesawat Susi Air. Radmiadi menyambut baik respon cepat dari gubernur tersebut, mengingat risiko tinggi yang dihadapi jika memaksakan pelayaran di tengah badai.
Di sisi lain, Siman, Kepala Desa Meok, mengkonfirmasi bahwa terdapat tiga warganya yang menderita sakit parah dan memerlukan rujukan segera ke Kota Bengkulu. Namun, upaya tersebut terhambat oleh cuaca buruk dan penuhnya jadwal penerbangan Susi Air.
"Ada tiga warga saya sakit, dua memerlukan rujukan ke rumah sakit di Kota Bengkulu. Kapal tak bisa berlayar karena badai. Sementara pesawat Susi Air, tiket sudah penuh," tutur Siman dengan nada prihatin.
Kondisi ini menimbulkan ketidakpastian dan kekhawatiran di kalangan warga Pulau Enggano. Mereka berharap adanya solusi segera agar warganya bisa mendapatkan penanganan medis yang dibutuhkan. Pemerintah daerah dan pihak terkait terus berkoordinasi untuk mencari cara terbaik mengatasi kendala transportasi ini.
Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, mengambil tindakan cepat dengan menginstruksikan Camat Enggano untuk memfasilitasi pengangkutan pasien ke Kota Bengkulu menggunakan pesawat. Gubernur memastikan bahwa biaya tiket akan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah provinsi.
"Kita sudah meminta Pak Camat Enggano untuk membawa pasien ke Kota Bengkulu menggunakan pesawat. Tiketnya gratis dibayar sama Gubernur," tegas Helmi Hasan.
Upaya ini diharapkan dapat memberikan solusi sementara bagi warga Pulau Enggano yang membutuhkan akses segera ke layanan kesehatan di tengah kondisi cuaca ekstrem yang masih berlangsung. Pemerintah daerah terus memantau perkembangan situasi dan berupaya mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah transportasi dan akses layanan kesehatan di wilayah kepulauan.