HIPMI Jabar Dorong Optimalisasi Pelabuhan Patimban untuk Atasi Potensi Kemacetan di Tanjung Priok
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Barat gencar mendorong percepatan operasional Pelabuhan Patimban sebagai solusi strategis untuk mencegah terulangnya kemacetan parah di Pelabuhan Tanjung Priok, seperti yang terjadi pada pertengahan April 2025. Inisiatif ini dipandang krusial dalam memperkuat sistem logistik nasional dan meningkatkan daya saing ekonomi Jawa Barat.
Ketua Bidang Perindustrian dan Perdagangan HIPMI Jawa Barat, Dede Saputra, menekankan pentingnya Pelabuhan Patimban sebagai alternatif vital dalam menopang kelancaran arus barang. "Peristiwa di Tanjung Priok adalah peringatan keras. Sistem logistik kita rapuh jika tidak didukung pelabuhan alternatif yang andal. Patimban adalah solusi jangka panjang yang harus segera dioptimalkan," ujarnya.
Kemacetan di Terminal NPCT1 Tanjung Priok, dipicu oleh lonjakan aktivitas bongkar muat yang mencapai 4.500 TEUs per hari, jauh melampaui kapasitas normal terminal yang hanya 2.500 TEUs. Situasi ini menyoroti kebutuhan mendesak akan diversifikasi jalur logistik.
Sebagai langkah konkret, Dede Saputra telah berkoordinasi dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Priok. Pertemuan dengan Capt Heru Susanto ini membuka jalan bagi kolaborasi antara regulator dan pelaku usaha dalam mempercepat realisasi potensi Pelabuhan Patimban.
"HIPMI Jabar siap menjembatani sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan sektor swasta. Ini bukan hanya tentang efisiensi logistik, tetapi juga tentang masa depan daya saing ekonomi Jawa Barat dan Indonesia secara keseluruhan," tegas Dede.
Usulan percepatan operasional Pelabuhan Patimban telah disampaikan dalam forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Jawa Barat 2025 dan mendapat dukungan penuh dari Gubernur Jawa Barat, yang melihatnya sebagai bagian integral dari upaya memperkuat infrastruktur logistik daerah.
HIPMI Jabar aktif menjalin koordinasi lintas sektoral untuk memastikan implementasi yang cepat dan efektif di lapangan. Progres pembangunan Pelabuhan Patimban terus dipantau secara seksama.
Berikut adalah perkembangan terkini dari proyek pembangunan Pelabuhan Patimban:
- Terminal Kendaraan (Car Terminal Paket 5): Progres fisik mencapai 78,9% dan ditargetkan selesai pada akhir Oktober 2025. Kapasitas akan meningkat signifikan dari 218.000 menjadi 600.000 unit CBU.
- Terminal Peti Kemas (Container Terminal Paket 6): Progres mencapai 73,87% dan ditargetkan rampung pada awal November 2025, dengan peningkatan kapasitas dari 250.000 menjadi 1,9 juta TEUs per tahun.
- Jalan Tol Akses: Pembangunan jalan tol akses menuju pelabuhan juga menunjukkan kemajuan yang signifikan, yang akan memperkuat konektivitas antara kawasan industri Jawa Barat dan pelabuhan.
Pelabuhan Patimban telah beroperasi secara terbatas sejak tahun 2021, dan menunjukkan peningkatan kinerja dalam aktivitas bongkar muat kendaraan. Dengan penyelesaian seluruh fase pembangunan yang dijadwalkan pada kuartal IV 2025, Patimban diharapkan dapat menjadi pusat logistik modern yang efisien, terintegrasi, dan berdaya saing global.
"HIPMI Jabar berkomitmen penuh untuk mendukung percepatan proyek strategis nasional ini guna mewujudkan sistem logistik nasional yang lebih kuat dan kompetitif," pungkas Dede.