Arak Bali Siap Mendunia: Ekspor Perdana ke China Fokus pada Kualitas Unggul dari Buleleng

Gubernur Bali, I Wayan Koster, mengumumkan terobosan baru bagi industri lokal dengan dimulainya ekspor arak Bali ke pasar China. Langkah ini menandai pengakuan atas kualitas dan keunikan arak Bali di kancah internasional, khususnya varian yang berasal dari Buleleng.

Fokus ekspor perdana ini tertuju pada arak Buleleng karena cita rasanya yang khas dan dianggap unggul. Pemilihan ini didasarkan pada penilaian yang dilakukan oleh pihak China, yang mengapresiasi kualitas arak yang dihasilkan di wilayah tersebut. Keunggulan arak Buleleng tidak lepas dari bahan baku yang digunakan, yaitu nira ental.

Kadek Sudantara, seorang tokoh muda dan penjual arak dari Desa Adat Ngis, Buleleng, menjelaskan bahwa penggunaan ental sebagai bahan baku utama menjadi pembeda signifikan. Di Buleleng, terutama di wilayah timur seperti Tejakula, ental merupakan bahan yang banyak dimanfaatkan dalam pembuatan arak. Dibandingkan dengan bahan baku lain seperti jaka atau kelapa, arak yang terbuat dari ental memiliki karakteristik tersendiri. Meskipun memiliki tingkat keras yang mirip dengan arak kelapa, arak ental diyakini memberikan efek yang berbeda.

Harga arak bervariasi, tergantung pada kandungan alkohol dan proses pembuatannya. Arak dengan kadar alkohol 20-25 persen umumnya dijual seharga Rp 20.000 per 600 mililiter. Semakin tinggi kadar alkohol dan semakin rumit proses tradisional yang digunakan, harga arak pun akan semakin mahal. Penggunaan bambu panjang dalam proses pembuatan juga dapat memengaruhi rasa, menghasilkan arak yang lebih lembut dan meningkatkan nilai jual.

Ekspor arak ke China diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Bali. Legalisasi produksi dan penjualan arak oleh pemerintah daerah telah memberikan kepercayaan diri bagi para produsen lokal untuk mengembangkan usaha mereka. Dengan catatan, konsumsi arak harus dilakukan secara bertanggung jawab dan tidak berlebihan.

  • Keunggulan Arak Ental:

    • Cita rasa khas dan dianggap unggul.
    • Efek berbeda dibandingkan arak kelapa.
  • Faktor Penentu Harga Arak:

    • Kandungan alkohol.
    • Kerumitan proses pembuatan tradisional.
    • Penggunaan bambu panjang dalam proses pembuatan.