Teror Anjing Liar Resahkan Warga Jembrana: Delapan Orang Jadi Korban Gigitan

Gelombang kekhawatiran melanda warga Banjar Sumbersari, Desa Melaya, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali, setelah seekor anjing liar yang diduga terinfeksi rabies menyerang dan melukai delapan orang warga pada hari Minggu, 1 Juni 2025.

Menurut penuturan Bendesa Adat Sumbersari, I Ketut Subanda, insiden bermula ketika seekor anjing berwarna hitam putih tanpa pemilik jelas tiba-tiba muncul dan menyerang warga secara membabi buta. Korban pertama adalah seorang pengendara sepeda motor yang melintas di jalan desa. Tak lama berselang, anjing tersebut terus menyerang dan menggigit tujuh warga lainnya di sekitar lokasi kejadian. Selain manusia, seekor kucing peliharaan juga menjadi korban keganasan anjing tersebut.

"Kejadiannya sangat cepat dan membuat panik warga. Anjing itu seperti kehilangan kendali," ujar Subanda.

Sebagian besar korban mengalami luka gigitan di bagian kaki. Setelah kejadian, seluruh korban segera dilarikan ke Puskesmas Melaya untuk mendapatkan penanganan medis yang diperlukan, termasuk vaksinasi anti rabies (VAR) sebagai langkah pencegahan.

Anjing yang menjadi penyebab teror tersebut berhasil ditemukan oleh warga di sebuah jalan pedesaan. Karena menunjukkan gelagat yang mencurigakan dan tidak wajar, warga segera melaporkan temuan tersebut kepada pihak berwenang. Petugas dari Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana segera turun tangan dan mengambil sampel otak anjing tersebut untuk diuji di laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar.

"Kami berharap hasil uji laboratorium menunjukkan hasil negatif rabies. Tentu kami sangat khawatir karena kasus gigitan hewan penular rabies kembali terjadi di wilayah kami," kata Subanda dengan nada cemas.

Sementara itu, Plt Kabid Keswan-Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Gede Putu Kasthama, membenarkan bahwa sampel otak anjing tersebut telah dikirim ke BBVet Denpasar untuk dilakukan pengujian lebih lanjut. Kasthama juga mengungkapkan bahwa hingga bulan Mei 2025, total kasus gigitan anjing rabies di Jembrana telah mencapai 49 kasus.

Dinas terkait mengimbau kepada seluruh masyarakat Jembrana untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap keberadaan anjing liar dan segera melaporkan kepada pihak berwenang jika menemukan hewan yang menunjukkan gejala rabies. Langkah ini penting untuk mencegah penyebaran virus rabies dan melindungi kesehatan masyarakat.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah gigitan anjing:

  • Hindari kontak langsung dengan anjing liar atau anjing yang tidak dikenal.
  • Jangan mengganggu anjing yang sedang makan, tidur, atau menjaga anak-anaknya.
  • Ajari anak-anak untuk tidak mendekati anjing yang tidak dikenal.
  • Jika didekati anjing yang agresif, jangan panik dan tetap tenang. Hindari kontak mata langsung dan mundur perlahan.
  • Segera laporkan kepada pihak berwenang jika melihat anjing yang menunjukkan gejala rabies.

Dengan meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan, diharapkan kasus gigitan anjing rabies di Jembrana dapat ditekan dan masyarakat dapat terhindar dari penyakit berbahaya ini.