Penetrasi Motor Listrik di Indonesia Timur Terhambat Jarak dan Infrastruktur
Wilayah Indonesia Timur menghadapi tantangan unik dalam adopsi sepeda motor listrik, terutama karena faktor geografis dan keterbatasan infrastruktur.
Penjualan motor listrik di kawasan ini belum menunjukkan tren yang signifikan. Frengky J. Tunandar, GM Marketing PT Suracojaya Abadimotor, distributor utama Yamaha untuk wilayah Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar), mengungkapkan bahwa permintaan motor listrik di Makassar dan sekitarnya masih relatif rendah.
"Jarak antar wilayah yang jauh menjadi kendala utama. Masyarakat di sini cenderung menggunakan motor untuk perjalanan jarak jauh, sementara motor listrik saat ini masih terbatas dalam hal jangkauan dan memerlukan waktu pengisian daya yang cukup lama," ujar Frengky di Makassar, pada 31 Mei 2024.
Frengky menambahkan bahwa potensi pasar motor listrik untuk melakukan penetrasi di wilayah ini masih terbatas. Kontribusi motor listrik terhadap total pasar otomotif masih sangat kecil.
Saat ini, penggunaan motor listrik lebih banyak terlihat pada segmen tertentu, seperti pengemudi ojek online.
"Sejauh ini, pengguna motor listrik lebih banyak berasal dari kalangan pengemudi aplikasi seperti Grab atau Gojek," jelasnya.
Yamaha sendiri telah melakukan studi 'proof of concept' di beberapa kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta, Bandung, Bali, dan Medan, dengan model E01. Program ini bertujuan untuk mengumpulkan umpan balik dari masyarakat mengenai penggunaan motor listrik E01 dalam kondisi jalan sehari-hari.
Terkait dengan peluncuran Yamaha E01 di wilayah Sulselbar, Frengky menyatakan bahwa pihaknya masih dalam tahap pengamatan pasar.
"Untuk Yamaha E01, kami masih menunggu dan melihat perkembangan pasar serta kesiapannya di masa depan," pungkas Frengky.
Secara keseluruhan, tantangan infrastruktur, jarak tempuh, dan waktu pengisian daya menjadi faktor utama yang menghambat pertumbuhan pasar motor listrik di Indonesia Timur. Sambil menunggu perkembangan teknologi baterai dan peningkatan infrastruktur pengisian daya, adopsi motor listrik di wilayah ini diperkirakan akan berlangsung secara bertahap.
Faktor Penghambat Adopsi Motor Listrik di Indonesia Timur:
- Jarak antar wilayah yang jauh.
- Keterbatasan jarak tempuh motor listrik.
- Waktu pengisian daya yang lama.
- Infrastruktur pengisian daya yang belum memadai.