Pemerintah mengumumkan pemberian diskon tarif tol sebesar 20 persen yang akan berlaku selama bulan Juni dan Juli 2025. Kebijakan ini diharapkan dapat dinikmati oleh sekitar 110 juta pengguna jalan tol di seluruh Indonesia. Pengumuman ini disampaikan dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta.

Inisiatif ini merupakan upaya pemerintah untuk mendorong mobilitas masyarakat, terutama pada periode libur sekolah yang biasanya mengalami peningkatan signifikan. Diskon tarif tol ini akan meringankan beban biaya perjalanan bagi masyarakat yang hendak berlibur atau mengunjungi keluarga di kampung halaman. Pemerintah berharap, dengan adanya diskon ini, masyarakat akan lebih termotivasi untuk melakukan perjalanan, yang pada gilirannya akan meningkatkan aktivitas ekonomi di berbagai daerah.

Dana untuk diskon tarif tol ini tidak berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Melainkan, berasal dari masing-masing Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh BUJT terkait pelaksanaan kebijakan diskon tarif tol ini.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan bahwa pemberian insentif berupa diskon transportasi, termasuk diskon tarif tol, sejalan dengan tren peningkatan mobilitas masyarakat yang terpantau sepanjang tahun ini. Data BPS menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah wisatawan nusantara pada April 2025, yaitu sebesar 23 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini mengindikasikan bahwa insentif semacam ini efektif dalam mendorong masyarakat untuk melakukan perjalanan.

BPS mencatat tiga periode puncak mobilitas masyarakat dalam setahun. Yaitu:

• Periode Lebaran
• Periode Libur Sekolah (Juni-Juli)
• Periode Akhir Tahun

Diharapkan dengan adanya diskon tarif tol pada periode libur sekolah ini, mobilitas masyarakat akan semakin meningkat, memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata dan perekonomian secara umum.