Mutiara Anindyana: Kisah Inspiratif Wisudawan Termuda UGM di Usia 19 Tahun
Universitas Gadjah Mada (UGM) baru saja meluluskan ribuan mahasiswa sarjana dalam sebuah upacara wisuda yang meriah. Di antara para wisudawan, terdapat satu nama yang mencuri perhatian: Mutiara Anindyana Hapsari. Mutiara berhasil meraih gelar sarjana dari Fakultas Farmasi UGM pada usia yang sangat muda, yaitu 19 tahun 1 bulan 9 hari. Ia dinobatkan sebagai wisudawan termuda pada wisuda Program Sarjana Periode III Tahun Akademik 2024/2025.
Prestasi Mutiara tidak hanya berhenti pada usianya yang masih sangat muda. Ia juga berhasil menyelesaikan studinya dalam waktu 3,5 tahun dengan predikat Cumlaude. Keberhasilan ini tentu saja mengundang rasa ingin tahu, bagaimana Mutiara bisa mencapai semua ini di usia yang relatif muda?
Akselerasi Pendidikan dan Dukungan Keluarga
Salah satu faktor kunci yang memungkinkan Mutiara lulus lebih cepat adalah keikutsertaannya dalam program akselerasi di jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Program ini memungkinkan siswa dengan kemampuan akademik yang tinggi untuk menyelesaikan pendidikan dalam waktu yang lebih singkat. Mutiara mengungkapkan bahwa keputusan untuk mengikuti akselerasi ini didorong oleh keinginan untuk mengikuti jejak kakaknya dan juga dukungan penuh dari keluarga.
"Dulu, saya hanya ingin cepat lulus agar orang tua saya masih muda saat saya sarjana," ungkap Mutiara, mengenang motivasinya saat masih kecil.
Tantangan dan Adaptasi di Lingkungan Kampus
Memasuki dunia perkuliahan di usia yang sangat muda tentu saja membawa tantangan tersendiri bagi Mutiara. Ia mengaku sempat mengalami kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru dan menyesuaikan diri dengan tempo belajar teman-temannya. Selain itu, sebagai mahasiswa rantau, Mutiara juga harus belajar mandiri dan terbiasa jauh dari keluarga.
Namun, Mutiara tidak menyerah pada tantangan tersebut. Ia justru menjadikan pengalaman ini sebagai titik balik untuk mengembangkan diri. Dengan kerja keras dan kemauan untuk belajar, Mutiara berhasil mengatasi kesulitan adaptasi dan menemukan lingkungan pertemanan yang suportif.
"Saya sangat bersyukur karena mendapatkan lingkungan pertemanan yang suportif," ujarnya.
Aktif Berorganisasi dan Berprestasi
Di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa, Mutiara tetap aktif dalam berbagai kegiatan dan organisasi di kampus. Ia terlibat dalam kepanitiaan, organisasi mahasiswa, menjadi asisten laboratorium, hingga terlibat dalam proyek penelitian tugas akhir yang sesuai dengan minatnya di bidang kosmetika berbahan alam.
Skripsi Mutiara juga berkaitan dengan topik formulasi kosmetika, yaitu optimasi HPMC dan Karbopol serta uji aktivitas tabir surya dan sifat fisik gel ekstrak biji Coffea arabica dan minyak biji Vitis vinifera L. secara in vitro.
"Saya ambil topik formulasi kosmetika dari bahan alam karena memang tertarik ke arah sana," jelasnya.
Pesan untuk Mahasiswa
Mutiara berpesan kepada para mahasiswa untuk tetap semangat dalam belajar dan menikmati proses perkuliahan. Ia menyadari bahwa banyak mahasiswa yang mengalami fase kebingungan dalam menentukan arah dan tujuan. Namun, ia menekankan pentingnya untuk terus belajar, menggali potensi diri, dan tidak takut untuk mencoba hal-hal baru.
"Dulu aku juga sempat ada di fase bingung sama arah dan tujuan, mungkin fase ini banyak dialami sama kita sebagai mahasiswa. Tapi pesan aku, enjoy the process aja dan jangan lupa buat explore banyak hal baru," pesannya.