Penangkapan Dua Pelaku Pengeroyokan Sopir Truk di Tanjung Priok, Satu Pelaku Masih Buron

Penangkapan Dua Pelaku Pengeroyokan Sopir Truk di Tanjung Priok, Satu Pelaku Masih Buron

Viral di media sosial sebuah rekaman video yang memperlihatkan aksi kekerasan terhadap seorang sopir truk di persimpangan lampu merah Mambo, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kejadian yang terjadi di siang hari itu menunjukkan tiga pelaku secara brutal menyerang dan memaksa sopir truk tersebut. Aksi premanisme ini telah menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat dan menjadi sorotan publik. Polisi bergerak cepat merespon kejadian ini dan telah berhasil menangkap dua dari tiga pelaku.

Dalam video yang beredar luas, terlihat dengan jelas bagaimana tiga individu secara bersama-sama melakukan tindakan kekerasan. Salah satu pelaku, mengenakan kaos cokelat dan topi hitam, dengan nekat memanjat ban depan truk untuk membuka paksa pintu kendaraan. Pelaku lainnya, yang mengenakan sweater merah dan topi hitam, memberikan bantuan membuka pintu. Sementara itu, pelaku ketiga yang mengenakan kaos hitam dan topi abu-abu, masuk ke dalam kabin truk dan keluar sambil membanting pintu dengan keras. Tindakan brutal ini menunjukkan arogansi dan kebiadaban yang sangat meresahkan.

Berdasarkan informasi yang diterima dari Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara, AKBP Beny Cahyadi, penangkapan dua pelaku, AR (29) dan DN (18), dilakukan pada Senin, 10 Maret 2025 di wilayah Tanjung Priok. Saat ini, kedua pelaku telah diamankan di Polres Jakarta Utara untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Namun, upaya penyelidikan masih berlanjut untuk menangkap satu pelaku yang masih buron. Kepolisian tengah melakukan pengembangan penyelidikan untuk mengidentifikasi dan menangkap pelaku yang masih bebas tersebut. Polisi juga masih berupaya mengidentifikasi korban dan meminta keterangan lebih lanjut terkait peristiwa ini.

Kejadian ini menimbulkan sejumlah pertanyaan penting, terutama terkait minimnya laporan dari korban kepada pihak berwajib. Meskipun video telah viral dan menjadi bukti kuat atas kejadian tersebut, hingga saat ini korban belum dapat dikonfirmasi identitasnya dan belum membuat laporan resmi kepada kepolisian. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pihak kepolisian untuk mengumpulkan bukti dan keterangan lebih lengkap guna proses penyelesaian kasus ini. Kepolisian mengimbau kepada masyarakat yang memiliki informasi terkait peristiwa tersebut untuk segera melapor kepada pihak berwajib.

Kasus ini menjadi perhatian serius bagi aparat kepolisian dan pemerintah setempat. Langkah cepat dalam penangkapan dua pelaku menunjukkan komitmen untuk memberantas aksi premanisme dan menciptakan rasa aman bagi masyarakat, khususnya para sopir truk yang beraktivitas di wilayah Tanjung Priok. Namun, penangkapan satu pelaku yang masih buron menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan untuk memberikan rasa keadilan dan mencegah terulangnya aksi kekerasan serupa di masa depan.

Proses hukum akan terus berjalan dan diharapkan dapat memberikan hukuman yang setimpal bagi para pelaku. Keberadaan CCTV di sekitar lokasi kejadian diharapkan dapat membantu proses penyelidikan lebih lanjut. Kejadian ini juga menjadi pengingat penting bagi semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan melaporkan setiap tindakan kriminal yang terjadi kepada pihak berwajib.