Operasi 'Jaring Laba-laba': Ukraina Klaim Serangan Drone Skala Besar Lumpuhkan Puluhan Jet Tempur Rusia

Ukraina mengklaim telah melancarkan serangan drone skala besar yang menargetkan puluhan pesawat tempur Rusia di berbagai pangkalan militer. Serangan ini, yang diklaim menggunakan taktik yang disebut 'Jaring Laba-laba' atau 'Spider's Web', dilaporkan melibatkan 117 drone dan menargetkan empat pangkalan udara Rusia.

Menurut sumber dari Dinas Keamanan Ukraina (SBU), operasi ini membutuhkan waktu satu setengah tahun untuk perencanaan dan pelaksanaan. Drone-drone tersebut disembunyikan di dalam kabin kayu bergerak yang ditempatkan di atas truk. Atap kabin dapat dibuka dari jarak jauh untuk meluncurkan drone pada waktu yang tepat. SBU mengklaim bahwa serangan ini berhasil merusak 34% dari pesawat pembawa rudal jelajah strategis Rusia, dengan kerugian diperkirakan mencapai $7 miliar. Empat pangkalan udara yang menjadi sasaran serangan adalah Belaya di wilayah Irkutsk, Olenya di wilayah Murmansk, Dyagilevo di wilayah Ryazan, dan Ivanovo di wilayah Ivanovo.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memuji kepala SBU atas keberhasilan operasi ini dan mengatakan bahwa masing-masing dari 117 drone memiliki pilotnya sendiri. Zelenskyy juga mengklaim bahwa 'kantor' operasi Ukraina berada tepat di sebelah FSB Rusia di salah satu wilayah mereka. Semua personel yang terlibat dalam operasi tersebut dilaporkan telah dievakuasi dengan selamat dari Rusia sebelum serangan.

Di sisi lain, Rusia mengonfirmasi adanya serangan drone Ukraina di lima wilayahnya dan menyebutnya sebagai 'tindakan teroris'. Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa semua serangan berhasil ditangkis terhadap pangkalan udara militer di wilayah Ivanovo, Ryazan, dan Amur. Mereka juga mengakui bahwa beberapa pesawat terbakar di wilayah Murmansk dan Irkutsk, tetapi semua api berhasil dipadamkan dan tidak ada korban jiwa. Rusia juga mengklaim telah menahan beberapa pelaku serangan.

Gubernur Irkutsk, Igor Kobzev, mengonfirmasi bahwa drone yang menyerang pangkalan militer Belaya diluncurkan dari sebuah truk. Media Rusia juga melaporkan bahwa serangan lain dimulai dengan drone yang muncul dari truk. Terlepas dari klaim keberhasilan dari kedua belah pihak, informasi independen mengenai kerusakan aktual dan efektivitas serangan masih terbatas.

Serangan ini terjadi di tengah laporan serangan drone dan rudal besar-besaran di wilayah Ukraina dan saat negosiator Rusia dan Ukraina menuju Istanbul untuk putaran kedua perundingan damai.