Korban Selamat dalam Insiden di Serang Mulai Pulih, Keluarga Ikhlas Melepas Kepergian Istri

Kota Serang, Banten – WP (37), seorang pria yang menjadi korban dalam insiden dugaan perampokan di kediamannya yang berlokasi di Kelurahan Teritih, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, menunjukkan perkembangan positif dalam proses pemulihannya. Kabar ini membawa sedikit kelegaan di tengah suasana duka yang mendalam. Ia bahkan telah mampu mengikuti upacara pemakaman istrinya, JP (35), yang menjadi korban jiwa dalam peristiwa tragis tersebut.

"Kondisinya berangsur membaik dan ia dapat hadir dalam prosesi pemakaman," ujar Toni Lembas Pasaribu, kuasa hukum WP, kepada awak media di lokasi pemakaman, Senin (2/6/2025).

Meskipun demikian, Toni menjelaskan bahwa kondisi WP masih belum sepenuhnya stabil. Luka-luka yang dideritanya, yang diduga akibat serangan dari pelaku perampokan yang menyusup ke rumah mereka pada Minggu (1/5), masih memerlukan perawatan intensif. "Masih terdapat bengkak dan memar di beberapa bagian tubuhnya, termasuk bekas pukulan di kepala dan wajah," tambahnya.

Toni menduga bahwa WP dan keluarganya adalah korban perampokan yang disertai dengan tindak kekerasan hingga menyebabkan kematian JP. Dugaan ini diperkuat dengan adanya sejumlah barang berharga milik korban yang hilang. Namun, Toni belum dapat memberikan rincian lengkap mengenai nilai barang yang raib karena tempat kejadian perkara (TKP) masih dalam proses investigasi oleh pihak kepolisian.

"Menurut informasi dari keluarga, cincin emas dan sejumlah uang dari dompet hilang. Untuk barang-barang lain di dalam rumah belum bisa dipastikan karena masih ada garis polisi," jelas Toni.

JP telah dikebumikan oleh pihak keluarga di Kecamatan Taktakan, Kota Serang. Suasana haru dan duka mendalam menyelimuti prosesi pemakaman tersebut.

Kasus ini bermula ketika PS (35) ditemukan tak bernyawa di dalam kamar rumahnya di Kota Serang, Banten. Sementara itu, WP (37), sang suami, ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di dalam karung. Penemuan ini menggegerkan warga sekitar dan segera dilaporkan kepada pihak berwajib.

Tim Inafis Satuan Reserse Polresta Serang Kota, dengan bantuan dari Polsek Walantaka, telah melakukan olah TKP di lokasi kejadian yang terletak di sebuah perumahan di Kelurahan Teritih, Kecamatan Walantaka, Kota Serang. Tujuan dari olah TKP ini adalah untuk mengumpulkan bukti-bukti yang dapat membantu mengungkap pelaku dan motif di balik kejahatan ini.

Kasus ini terungkap setelah anak korban berteriak histeris pada Minggu (1/5) sekitar pukul 03.30 WIB. Teriakan tersebut menarik perhatian tetangga yang kemudian bergegas mendatangi rumah korban untuk memberikan pertolongan.

"Teriakan anak korban yang bernama MP (7) dan DP (5) dari dalam pagar rumah korban mengundang perhatian warga," ungkap Kapolsek Walantaka AKP Dulhak kepada wartawan, Senin (2/6).

Pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap kasus ini secepatnya dan menangkap pelaku yang bertanggung jawab atas tindakan keji tersebut. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan memberikan informasi yang relevan kepada pihak kepolisian jika memiliki informasi yang dapat membantu proses penyidikan.

Berikut adalah poin-poin penting yang sejauh ini diketahui:

  • Korban WP mulai pulih setelah insiden perampokan.
  • Istri korban, JP, telah dimakamkan.
  • Polisi masih menyelidiki kasus perampokan dan pembunuhan ini.
  • Anak korban menjadi saksi kunci dalam kejadian ini.