Google Maps Salah Identifikasi Rob di Sayung, Demak, BPBD Ungkap Kondisi Sebenarnya
Fenomena rob yang melanda wilayah pesisir Sayung, Demak, Jawa Tengah, menarik perhatian setelah Google Maps salah mengidentifikasi area terdampak banjir sebagai lautan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak memberikan tanggapan terkait kejadian ini.
Agus Musyafak, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Demak, menjelaskan bahwa meski belum melihat langsung video viral tersebut, ia membenarkan bahwa citra udara kawasan Pantura Sayung saat banjir rob memang menyerupai lautan. “Dari atas, memang tampak seperti laut,” ujarnya.
Kendati demikian, pemerintah daerah terus berupaya mengatasi dampak rob di Kecamatan Sayung. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah pembangunan Tol Semarang–Demak Seksi II. Diharapkan, keberadaan tol ini dapat membantu mengurangi genangan rob di kawasan Pantura.
"Kami terus berupaya mengembalikan kondisi daerah tersebut menjadi daratan seperti semula. Proses ini mungkin membutuhkan waktu setelah tol beroperasi," kata Agus.
Selain itu, di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, direncanakan pembangunan embung yang terintegrasi dengan sabuk pantai Tol Semarang–Demak. Embung ini berfungsi sebagai penampung air rob. "Embung tersebut akan menampung air dari berbagai arah, kemudian airnya dipompa keluar ke laut. Ini juga akan sangat membantu," jelasnya.
Agus menambahkan, penanganan rob di Pantura Sayung tidak hanya bergantung pada embung dan tanggul laut. Normalisasi sungai dan peninggian badan jalan juga menjadi bagian dari solusi yang diupayakan. "Normalisasi sungai-sungai, peninggian tanggul atau jalan menjadi tanggul laut, semua ini menjadi solusi," pungkasnya.
Sebelumnya, viral sebuah video yang menunjukkan aplikasi Google Maps mengira wilayah banjir rob di Sayung, Demak, sebagai lautan. Dalam video tersebut, terdengar narasi yang meniru suara Asisten Google, memperingatkan pengendara motor yang menerjang banjir rob bahwa mereka telah sampai di laut.