Serangan Teroris Guncang Timbuktu: Pangkalan Militer dan Bandara Mali Jadi Target, Belasan Terduga Pelaku Ditangkap
Timbuktu, Mali – Sebuah serangan terkoordinasi yang diduga dilakukan oleh kelompok jihadis menyasar pangkalan militer dan bandara di kota Timbuktu, Mali, pada Senin (2/6/2025). Serangan ini meningkatkan kekhawatiran akan meningkatnya ketidakstabilan di negara yang telah lama berjuang melawan pemberontakan dan kekerasan ekstremis.
Menurut keterangan dari staf umum militer Mali, upaya penyusupan ke kamp militer Timbuktu berhasil digagalkan sekitar pukul 10:00 waktu setempat. Setelah kejadian berlangsung, militer Mali telah mengamankan 13 orang yang diduga terlibat dalam serangan tersebut. Saat ini, pihak berwenang tengah melakukan penyisiran intensif di seluruh kota Timbuktu untuk memastikan tidak ada lagi ancaman tersembunyi. Belum ada informasi resmi mengenai kemungkinan adanya korban jiwa atau luka-luka akibat insiden ini, baik dari pihak militer maupun warga sipil.
Sumber keamanan yang enggan disebutkan namanya menjelaskan bahwa para penyerang mencoba untuk menerobos masuk ke area kamp militer. Selain itu, beberapa tembakan juga diarahkan ke bandara yang terletak sekitar dua kilometer dari pusat kota. Sumber tersebut menambahkan bahwa kehadiran personel Rusia di bandara mungkin menjadi faktor yang mencegah penyerang untuk melakukan penetrasi lebih jauh ke dalam fasilitas tersebut.
Seorang pejabat lokal mengungkapkan bahwa kelompok penyerang tiba di Timbuktu dengan menggunakan kendaraan yang sarat dengan bahan peledak. Kendaraan tersebut dilaporkan meledak di dekat kamp militer, menambah intensitas serangan dan menciptakan suasana kepanikan di kota tersebut. Ledakan itu diduga menjadi bagian dari upaya kelompok tersebut untuk membuka jalan bagi serangan yang lebih besar. Mali sendiri telah berada dalam kondisi politik yang tidak stabil sejak kudeta militer pada tahun 2012. Negara ini menghadapi tantangan keamanan yang kompleks, termasuk:
- Serangan dari kelompok-kelompok yang terkait dengan Al-Qaeda dan ISIS.
- Gerakan separatis yang berupaya memisahkan diri dari Mali.
- Aktivitas geng kriminal yang merajalela di beberapa wilayah.
Situasi di Timbuktu saat ini dilaporkan telah terkendali, namun ketegangan masih terasa di kalangan warga. Pemerintah Mali dan pasukan keamanan terus meningkatkan kewaspadaan dan berupaya untuk mengamankan kota serta mencegah kemungkinan serangan serupa di masa mendatang. Serangan ini menjadi pengingat akan rapuhnya keamanan di wilayah Sahel dan perlunya upaya berkelanjutan untuk mengatasi akar penyebab konflik dan ekstremisme.