Tragedi Dunia Tinju: Petinju Muda Georgia O'Connor Wafat Akibat Kanker Agresif Setelah Keluhan Diabaikan
Dunia tinju berduka atas kepergian Georgia O'Connor, seorang petinju wanita profesional asal Inggris, yang meninggal dunia pada usia 25 tahun setelah berjuang melawan kanker. Kabar duka ini disampaikan oleh agensi yang menaunginya, mengakhiri perjalanan panjang O'Connor dalam mencari diagnosis yang tepat dan penanganan yang memadai.
O'Connor, sebelum kematiannya, sempat berbagi kisah pilunya mengenai bagaimana gejala-gejala yang ia rasakan berulang kali diabaikan oleh tim medis. Dalam catatan yang dipublikasikannya, O'Connor mengungkapkan bahwa selama beberapa bulan terakhir, dirinya merasakan sakit yang terus-menerus dan berulang kali mengunjungi rumah sakit, namun keluhannya tidak ditanggapi dengan serius. Ia bahkan menyatakan keyakinannya bahwa dirinya menderita kanker, mengingat riwayat penyakit kolitis ulseratif dan PSC (Primary Sclerosing Cholangitis) yang dideritanya, yang secara signifikan meningkatkan risiko terkena kanker. Sayangnya, permohonannya untuk pemeriksaan lebih lanjut pada kunjungan pertamanya diabaikan.
Diagnosa kanker terminal baru ditegakkan pada Januari 2025, menjadi pukulan berat bagi O'Connor dan orang-orang terdekatnya. Padahal, dua tahun sebelumnya, ia telah didiagnosis dengan kolitis ulseratif, kondisi yang menyebabkan peradangan dan luka pada usus besar. Kanker terminal sendiri merujuk pada kondisi kanker yang tidak dapat disembuhkan atau diobati, di mana penanganan difokuskan pada upaya meringankan gejala dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Kepergian O'Connor menjadi pengingat yang menyakitkan tentang pentingnya mendengarkan pasien dan menanggapi keluhan medis dengan serius. Kisah ini juga menyoroti perlunya peningkatan kesadaran dan pemahaman tentang kanker, serta pentingnya deteksi dini dan penanganan yang tepat.