Ketidakpastian Visa Furoda 2025: Agen Travel Merugi, Sinyal Terdeteksi Sejak Ramadhan
Gelombang kekecewaan dan kerugian menghantam sejumlah agen perjalanan haji di Indonesia. Pasalnya, harapan untuk memberangkatkan calon jemaah haji furoda pada tahun 2025 pupus sudah. Penundaan penerbitan visa haji furoda telah menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi agen-agen tersebut, bahkan mencapai miliaran rupiah.
Menurut Mico Kelana, Founder HajiFuroda.id, indikasi bahwa visa furoda akan mengalami kendala sebenarnya sudah tercium sejak bulan Ramadhan. Ketidakpastian ini memaksa para penyelenggara haji dan umrah untuk mengambil langkah-langkah antisipatif. Salah satunya adalah dengan mengeluarkan surat imbauan resmi kepada calon jemaah mengenai potensi keterlambatan, bahkan kemungkinan gagal terbitnya visa haji furoda.
Sebagai bentuk tanggung jawab, manasik haji offline yang sebelumnya dijadwalkan terpaksa dibatalkan. Sebagai gantinya, Mico Kelana menyelenggarakan manasik haji online sebanyak empat kali berturut-turut. Hal ini dilakukan sembari terus menunggu perkembangan informasi mengenai visa furoda.
"Dengan demikian, kami dapat menghemat pengeluaran dan melindungi jemaah dari kerugian yang lebih besar," ujar Mico.
Keterlambatan Penerbitan Visa Furoda
Pengalaman tahun-tahun sebelumnya menunjukkan bahwa proses penerbitan visa haji furoda idealnya sudah dimulai sejak awal Ramadhan. Namun, hingga akhir Ramadhan bahkan memasuki bulan Syawal, belum ada tanda-tanda visibilitas mengenai penerbitan visa tersebut.
Di tengah ketidakpastian ini, beberapa agen perjalanan haji mencoba peruntungan dengan mengajukan permohonan kuota haji mujamalah. Visa haji mujamalah umumnya diberikan oleh Kedutaan Besar Arab Saudi kepada instansi tertentu, seperti TNI, Polri, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Namun, jumlah kuota yang tersedia sangat terbatas dan tidak menentu, berbeda dengan haji furoda yang memiliki mekanisme tersendiri.
"Kami berupaya mengajukan permohonan visa haji melalui jalur mujamalah ini, dan saya yakin semua agen perjalanan haji juga melakukan hal yang sama. Namun, kuota yang tersedia tahun ini berkurang secara signifikan," jelas Mico.
Jumlah visa haji mujamalah yang biasanya mencapai ribuan, tahun ini hanya mencukupi untuk memberangkatkan sekitar 200 calon jemaah.
"Hingga saat ini, belum ada indikasi penerbitan visa haji furoda. Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) juga telah mengonfirmasi bahwa proses penerbitan visa haji telah ditutup," pungkasnya.
Berikut adalah poin-poin penting terkait situasi terkini visa haji furoda:
- Visa haji furoda tahun 2025 kemungkinan besar tidak akan terbit.
- Agen perjalanan haji mengalami kerugian akibat pembatalan keberangkatan jemaah.
- Sinyal ketidakpastian visa furoda sudah terdeteksi sejak Ramadhan.
- Manasik haji offline dibatalkan dan diganti dengan manasik online.
- Kuota visa haji mujamalah sangat terbatas.