Spekulasi Pilpres 2029: Perebutan Posisi Cawapres Bayangi Prabowo Subianto

Jakarta - Bursa calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2029 diperkirakan akan menjadi arena persaingan sengit antar partai politik. Hal ini diungkapkan oleh tokoh masyarakat, Natalius Pigai, yang menilai sulit bagi partai politik untuk mengusung calon presiden di luar nama Prabowo.

"Semua partai sedang memperebutkan posisi wakil presiden. Kalau presiden, tampaknya agak sulit," ujar Pigai di sela-sela acara Kongres Harlah ke-4 Partai Prima, Jakarta Pusat, Minggu (1/6/2025). Pigai menambahkan, penilaian ini bersifat subjektif, namun mencerminkan realitas politik yang berkembang.

Menurut Pigai, kepemimpinan dan kinerja Prabowo sebagai presiden saat ini sangat baik, sehingga posisinya sebagai bakal calon presiden (capres) untuk Pilpres 2029 sulit untuk ditandingi. "Dalam tradisi politik Indonesia, posisi hari ini ya Pak Prabowo tidak terbendung. Kalau dilihat dari berbagai kebijakan-kebijakan yang dia mulai. Tidak terbendung," tegasnya.

Pigai juga mengungkapkan dukungannya terhadap langkah Partai Gerindra untuk kembali mencalonkan Prabowo pada Pilpres 2029. Ia bahkan mengungkit pengalamannya saat ditunjuk oleh Prabowo dan Partai Gerindra untuk mengisi posisi Menteri HAM. "Partai Gerindra oleh kader-kadernya telah menyatakan mendukung Pak Prabowo 2029. Saya orang yang direkomendasikan oleh Partai Gerindra menjadi menteri. Saya sudah pasti menyetujui ikut bersosok kader-kadernya. Saya adalah bagian dari mereka," ungkap Pigai.

Lebih lanjut, Pigai menyatakan, "Jadi, kami yang anggota ini, kami yang support-support Partai Gerindra ini sudah menyatakan Pak Prabowo 2029." Pernyataan ini mengindikasikan dukungan kuat dari internal Partai Gerindra dan para pendukungnya terhadap pencalonan Prabowo di Pilpres mendatang.

Prabowo Belum Fokus ke Periode Kedua

Di sisi lain, Prabowo Subianto sendiri telah memberikan tanggapan terkait peluangnya untuk maju dalam Pilpres 2029. Ia meminta agar wacana tersebut tidak menjadi fokus utama saat ini. Hal ini disampaikan saat penutupan Kongres IV Tunas Indonesia Raya (TIDAR), di mana kader organisasi sayap Partai Gerindra tersebut menyuarakan dukungan untuk periode kedua Prabowo.

"Tadi, terima kasih ada yang sebut Prabowo dua periode. Saya kira saya mau koreksi. Please, tolong jangan sebut seperti itu," ujar Prabowo dalam pidatonya, Sabtu (17/5/2025).

Prabowo menjelaskan bahwa dirinya belum genap setahun menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia. Oleh karena itu, ia meminta dukungan dari semua pihak agar dapat menjalankan amanah tersebut dengan sebaik-baiknya. "Niat itu (dua periode), silakan disimpan di dalam hati. Tapi saya sudah katakan nanti yang menentukan apakah Prabowo dua periode atau tidak adalah Tuhan Yang Maha Kuasa dan Prabowo sendiri," tegasnya.

Ia menambahkan, "Kalau saya menilai, kalau saya menilai, saya menilai, tidak mencapai apa yang saya canangkan, saya tidak mau maju lagi sebagai presiden RI. Saya akan menilai." Prabowo menekankan bahwa dirinya akan melakukan evaluasi terhadap kinerja pemerintahannya sebelum memutuskan untuk kembali maju dalam Pilpres 2029.

Prabowo secara implisit meminta para pendukungnya untuk tidak mendesaknya terkait pencalonan di Pilpres 2029. Ia menegaskan bahwa keberhasilannya selama menjabat sebagai presiden akan menjadi pertimbangan utama dalam keputusannya. "Kalau seandainya saya menilai diri saya tidak berhasil, saya mohon dengan sangat, jangan saudara harapkan saya maju lagi," pungkas Prabowo.