Investasi Sapi Perah Vietnam: TH Group Targetkan Produksi Susu 1,8 Juta Ton di Indonesia
Investasi Sapi Perah Vietnam di Indonesia: Proyeksi Produksi Susu Nasional Meningkat Signifikan
Kementerian Pertanian (Kementan) mengonfirmasi komitmen investasi besar-besaran dari TH Group, perusahaan asal Vietnam, di sektor peternakan sapi perah Indonesia. Investasi ini diproyeksikan akan memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan produksi susu dalam negeri. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, telah melakukan serangkaian pertemuan dengan perwakilan TH Group, menegaskan dukungan penuh pemerintah terhadap proyek ini yang ditargetkan mampu menghasilkan 1,8 juta ton susu per tahun. Kemitraan strategis ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor susu sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian.
Langkah ini merupakan respon atas kebutuhan nasional akan peningkatan produksi susu. Saat ini, Indonesia masih bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan susu masyarakat. Dengan komitmen TH Group untuk memasok sekitar 50 persen dari target impor sapi perah bakalan yang mencapai lebih dari 3 juta ekor, proyek ini diyakini akan menjadi tonggak penting dalam upaya swasembada susu nasional. Pemerintah telah menyiapkan berbagai insentif untuk mendukung investasi ini, termasuk pembebasan bea impor untuk ternak dan peralatan industri susu, skema pendanaan dengan bunga kompetitif, serta asuransi usaha peternakan. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif di sektor pertanian.
Lokasi Strategis dan Infrastruktur Pendukung
Pemerintah telah mengidentifikasi tiga lokasi strategis untuk pengembangan peternakan sapi perah ini:
- Wajo-Sidrap, Sulawesi Selatan
- Barito Utara-Barito Selatan, Kalimantan Tengah
- Poso (Lembah Napu), Sulawesi Tengah
Selain ketersediaan lahan yang luas, pemerintah juga menjamin ketersediaan infrastruktur pendukung yang memadai. Hal ini meliputi akses jalan, pasokan listrik dan air bersih, serta layanan kesehatan dan pendidikan bagi para pekerja di peternakan. TH Group sendiri diketahui tertarik untuk mengembangkan lahan seluas 10.000 hektar di Poso, Sulawesi Tengah, yang akan dilengkapi dengan fasilitas pengolahan susu modern. Proyek ini bukan hanya sekadar impor susu, tetapi fokus pada pembangunan kapasitas produksi lokal melalui investasi dan pengembangan teknologi peternakan modern.
Pertemuan dan Komitmen Kedua Pihak
Pertemuan antara Menteri Amran Sulaiman dan perwakilan TH Group, termasuk Chairman TH Group, Madam Thai Huong, telah dilakukan beberapa kali. Pertemuan tersebut membahas secara detail mengenai rencana investasi, dukungan pemerintah, dan strategi pengembangan industri sapi perah di Indonesia. Komitmen TH Group untuk berinvestasi dalam skala besar ini menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap potensi sektor pertanian Indonesia dan keseriusan pemerintah dalam mendukung investasi di bidang ini. Investasi ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan petani, dan pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kesimpulannya, investasi TH Group di sektor peternakan sapi perah Indonesia menandai langkah signifikan menuju swasembada susu. Dukungan pemerintah yang komprehensif, ditandai dengan insentif dan penyediaan infrastruktur yang memadai, diyakini akan mampu mendorong keberhasilan proyek ini dan menjadikan Indonesia sebagai produsen susu yang lebih mandiri dan kompetitif di masa depan.