Kehangatan Hari Pancasila: Prabowo Sapa Megawati, Gibran Jabat Tangan Try Sutrisno

Suasana Akrab Mewarnai Peringatan Hari Lahir Pancasila

Jakarta menjadi saksi bisu keakraban para pemimpin bangsa dalam peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri. Momen-momen hangat ini terekam sebelum upacara dimulai, memperlihatkan jalinan silaturahmi yang erat di antara tokoh-tokoh penting negara.

Sebelum acara resmi dimulai, ruang tunggu menjadi tempat bertemunya Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri. Kedatangan Prabowo disambut hangat oleh Megawati dan Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno. Sapaan akrab dan jabat tangan menjadi pembuka suasana yang penuh keakraban.

Canda Tawa dan Perbincangan Hangat

Dalam suasana yang cair, Prabowo melontarkan candaan kepada Megawati terkait perubahan penampilannya. Pujian atas keberhasilan diet Megawati disambut dengan senyum dan obrolan ringan. Bahkan, Prabowo sempat memberikan tips agar Megawati mengkonsumsi kopi di pagi hari. Keakraban ini semakin terlihat ketika Prabowo menggandeng lengan Megawati saat berjalan, menunjukkan kehangatan hubungan di antara keduanya.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengungkapkan bahwa Prabowo dan Megawati sempat terlibat dalam perbincangan serius. Meski isi pembicaraan tersebut belum diketahui, Muzani menduga bahwa keduanya membahas kemungkinan pertemuan lanjutan. Keakraban juga terjalin antara Megawati dan Gibran, yang merupakan mantan kader PDI Perjuangan. Keduanya terlibat dalam obrolan santai dan canda tawa bersama pejabat lainnya. Gibran bahkan sempat menanyakan kabar kesehatan Megawati, menunjukkan perhatian dan rasa hormat.

Jabat Tangan yang Mencairkan Suasana

Momen penting lainnya adalah ketika Gibran menyalami Try Sutrisno, Wakil Presiden ke-6 RI. Pertemuan ini menjadi sorotan karena sebelumnya Try Sutrisno ikut menandatangani deklarasi yang berisi permintaan pemakzulan Gibran dari jabatannya. Jabat tangan antara Gibran dan Try Sutrisno menjadi simbol rekonsiliasi dan persatuan di antara para pemimpin bangsa.

Momen kebersamaan ini diapresiasi oleh Muzani sebagai gambaran positif bahwa para pemimpin bangsa dapat duduk bersama, bercanda, dan saling bersilaturahmi. Ia menilai bahwa momen ini sangat mengharukan dan menjadi momentum yang baik dalam memperingati Hari Lahir Pancasila.

Persatuan dalam Pidato Kenegaraan

Dalam pidatonya, Prabowo menekankan pentingnya persatuan dalam menghadapi tantangan global. Ia meyakini bahwa nilai-nilai Pancasila mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Prabowo juga mengingatkan agar Pancasila tidak hanya menjadi simbol formalitas, tetapi juga menjadi landasan utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia mengajak seluruh pejabat publik untuk kembali memegang teguh nilai-nilai luhur Pancasila guna mengatasi berbagai permasalahan nasional.

Prabowo menyerukan agar momentum peringatan Hari Lahir Pancasila ini dijadikan sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri dan sistem yang ada. Ia berharap agar nilai-nilai Pancasila dapat diimplementasikan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, sehingga Indonesia dapat menjadi bangsa yang lebih maju dan sejahtera.