Pemprov DKI Jakarta Intensifkan Upaya Pelestarian Budaya Betawi di Berbagai Sektor

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, di bawah kepemimpinan Gubernur Pramono Anung, menunjukkan komitmen kuat dalam melestarikan dan mengembangkan budaya Betawi sebagai identitas utama Ibu Kota. Serangkaian inisiatif strategis diluncurkan untuk mengangkat derajat budaya Betawi agar lebih dihargai dan dikenal luas.

Salah satu langkah kontroversial yang diambil adalah pelarangan ondel-ondel untuk mengamen di jalanan. Gubernur Pramono Anung berpendapat bahwa praktik ini merendahkan nilai budaya Betawi dan seharusnya tidak hanya dijadikan sebagai hiburan jalanan semata. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memberikan perhatian lebih kepada 42 sanggar ondel-ondel agar dapat tampil di acara-acara resmi, sehingga budaya Betawi dapat dinikmati dan diapresiasi dalam konteks yang lebih terhormat. Dinas Kebudayaan DKI Jakarta dan para wali kota telah diinstruksikan untuk tidak lagi memberikan izin terkait aktivitas tersebut.

Upaya promosi budaya Betawi juga menyasar sektor pariwisata dan perhotelan. Pemprov DKI Jakarta menggandeng sepuluh hotel bintang lima untuk menghadirkan nuansa Betawi dalam berbagai aspek, mulai dari dekorasi hingga hidangan kuliner. Hotel Borobudur, misalnya, secara khusus menyajikan makanan khas Betawi setiap hari selama dua bulan penuh. Langkah ini diharapkan dapat memperkenalkan kekayaan kuliner Betawi kepada wisatawan domestik dan mancanegara.

Dalam bidang infrastruktur, Pemprov DKI Jakarta memastikan bahwa pembangunan fasilitas publik turut mencerminkan identitas budaya Betawi. Stadion Tugu di Jakarta Utara, yang sedang direvitalisasi, akan mengadopsi arsitektur khas Betawi, terutama pada bagian tribun yang didesain dengan gaya "gigi balang". Sentuhan budaya lokal ini diharapkan dapat memberikan kebanggaan bagi masyarakat Jakarta dan melestarikan warisan arsitektur Betawi.

Selain itu, kawasan Blok M tengah dikembangkan menjadi pusat budaya Betawi. Kawasan ini akan menjadi wadah bagi berbagai kegiatan seni, kuliner, dan budaya Betawi. Integrasi sistem transportasi umum Transjabodetabek yang menghubungkan Blok M dengan wilayah lain seperti Bogor, Ancol, PIK, dan Alam Sutera diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan menarik minat masyarakat untuk mengunjungi pusat budaya Betawi ini.

Gubernur Pramono Anung menekankan bahwa pelestarian budaya Betawi tidak boleh hanya sebatas simbol-simbol. Ia berharap budaya Betawi dapat tampil lebih berkelas, dikenal luas, dan menjadi kebanggaan seluruh warga Jakarta. Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk menjaga dan mengembangkan budaya Betawi sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas Ibu Kota.

Berikut adalah rangkuman inisiatif Pemerintah Provinsi DKI Jakarta:

  • Pelarangan Ondel-Ondel Mengamen: Upaya meningkatkan martabat budaya Betawi.
  • Kemitraan dengan Hotel Bintang Lima: Promosi budaya Betawi melalui sektor pariwisata.
  • Revitalisasi Stadion Tugu: Penerapan arsitektur Betawi pada fasilitas publik.
  • Pengembangan Blok M sebagai Pusat Budaya Betawi: Menciptakan wadah bagi seni dan budaya Betawi.
  • Integrasi Transportasi Umum: Meningkatkan aksesibilitas ke pusat budaya Betawi.