Resahkan Warga, Ular Piton Raksasa Dievakuasi dari Kandang Ayam di Bogor

Teror Piton di Bogor: Ayam Ternak Jadi Santapan, Damkar Turun Tangan

Warga Pakuan, Bogor Selatan, Kota Bogor, dibuat resah dengan kemunculan seekor ular piton berukuran cukup besar. Reptil sepanjang tiga meter itu dilaporkan memangsa ayam-ayam ternak milik warga. Kejadian ini kemudian dilaporkan kepada petugas pemadam kebakaran (damkar) Kota Bogor untuk segera dilakukan penanganan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari akun Instagram resmi @damkarkotabogor_official, insiden tersebut terjadi pada hari sebelumnya. Ular piton itu kedapatan berada di dalam kandang ayam milik warga, diduga sedang menikmati hasil buruannya.

"Menurut laporan yang kami terima, ular tersebut berada di dalam kandang ayam dan sedang memakan ayam. Ukuran ular sanca tersebut diperkirakan sekitar tiga meter," demikian pernyataan yang tertulis dalam unggahan tersebut.

Merespon laporan dari masyarakat, tim pemadam kebakaran segera bergerak cepat menuju lokasi kejadian. Hanya dalam kurun waktu sekitar sepuluh menit setelah laporan diterima, petugas damkar telah tiba di tempat kejadian perkara (TKP).

"Anggota damkar segera menindaklanjuti laporan tersebut dengan mendatangi TKP dan melakukan penanganan terhadap ular tersebut menggunakan peralatan khusus penyelamatan," lanjutnya.

Setibanya di lokasi, petugas damkar langsung melakukan upaya penangkapan dan evakuasi. Dalam video yang dibagikan di media sosial, terlihat petugas menggunakan berbagai peralatan untuk mengeluarkan ular piton tersebut dari dalam kandang ayam. Proses evakuasi berjalan dengan hati-hati dan terukur untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.

Setelah melalui proses yang cukup menegangkan, akhirnya ular piton berhasil dikeluarkan dari kandang ayam. Petugas damkar kemudian mengevakuasi ular tersebut ke tempat yang lebih aman dan jauh dari permukiman warga. Penanganan ular piton ini dilaporkan selesai dalam waktu sepuluh menit.

Kejadian ini menjadi pengingat bagi warga untuk selalu waspada terhadap potensi ancaman hewan liar, terutama di wilayah yang berdekatan dengan habitat alami mereka. Diharapkan, kejadian serupa tidak terulang kembali di kemudian hari.