Estimasi Biaya Peralihan ke Olahraga Padel: Pengalaman dan Tips dari Para Pemain
Padel, olahraga yang menggabungkan unsur tenis dan squash, semakin populer di Indonesia. Daya tariknya terletak pada permainannya yang lebih mudah dipelajari dan sifatnya yang sosial, membuat banyak penggemar tenis tertarik untuk beralih. Namun, sebelum terjun lebih dalam, penting untuk memahami perkiraan biaya yang terlibat.
Peralihan dari Tenis ke Padel: Pertimbangan Biaya
Beberapa pemain tenis yang beralih ke padel mendapati bahwa biaya awal tidak terlalu besar. Sasti Emanuela, seorang profesional di bidang business development, berbagi pengalamannya bahwa beberapa perlengkapan tenis seperti sepatu dan pakaian masih bisa digunakan untuk bermain padel. Investasi utama terletak pada raket padel yang harganya bervariasi.
"Kalau raketnya aja sekitar Rp 1 juta sampai Rp 7 jutaan. Tapi atribut lain seperti sepatu, pakaian dan lainnya, aku lanjut pakai yang tenis," jelas Sasti.
Harga raket padel sangat bervariasi tergantung pada merek dan bahan yang digunakan. Untuk pemain yang serius dan bermain secara rutin, memilih raket berkualitas tinggi adalah investasi yang bijak.
Investasi pada Raket Padel: Kualitas vs. Harga
Moh Farid Mauludi, seorang pelatih padel di Surabaya yang juga mantan atlet tenis, menekankan pentingnya memilih raket yang tepat. Sebagai pelatih yang bermain hampir setiap hari, Farid memilih raket dengan kualitas terbaik untuk memastikan daya tahan.
"Aku ada dua raket padel saat ini, dan terakhir sempat beli itu Rp 4,5 juta yang karbonnya lebih bagus, jadi bisa tahan lama," ungkap Farid.
Farid menambahkan bahwa meskipun ada raket padel yang lebih murah, raket dengan bahan karbon ringan dan kualitas lebih tinggi menawarkan performa yang lebih baik dan lebih tahan lama, meskipun harganya bisa dua kali lipat dari raket tenis.
Sewa Lapangan Padel: Biaya Rutin yang Perlu Diperhitungkan
Rizky Rahman, seorang karyawan swasta yang baru mulai bermain padel, awalnya ragu untuk berinvestasi pada peralatan. Ia memilih untuk menyewa raket terlebih dahulu untuk memastikan bahwa ia benar-benar menikmati olahraga ini. Setelah yakin, Rizky membeli raket sendiri seharga Rp 4,5 jutaan.
Selain raket, biaya sewa lapangan juga merupakan pengeluaran rutin yang perlu dipertimbangkan. Rizky bermain padel dua sampai tiga kali seminggu, dan biaya sewa lapangan per orang bisa mencapai lebih dari Rp 100.000 per sesi.
"Aku biasanya dalam seminggu bisa dua sampai tiga kali main padel dan harga sewa lapangan per orangnya bisa Rp 100 ribu ke atas sekali main," kata Rizky.
Dengan frekuensi tersebut, Rizky menghabiskan lebih dari Rp 1 juta per bulan hanya untuk biaya sewa lapangan.
Kesimpulan: Perencanaan Budget yang Matang
Memulai olahraga padel membutuhkan perencanaan budget yang matang. Biaya terbesar biasanya terletak pada raket, tetapi perlengkapan lain seperti sepatu dan pakaian (jika tidak ada dari tenis) juga perlu dipertimbangkan. Selain itu, biaya sewa lapangan merupakan pengeluaran rutin yang tidak boleh diabaikan. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, pemain padel dapat menikmati olahraga ini tanpa khawatir akan kejutan biaya yang tidak terduga.