Sarang Rayap Raksasa di Merauke: Transformasi Lahan Tidur Menjadi Destinasi Wisata Unggulan

Sarang Rayap Raksasa di Merauke: Transformasi Lahan Tidur Menjadi Destinasi Wisata Unggulan

Taman Wisata 1.000 Musamus, terletak di Kampung Salor Indah, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, telah sukses bertransformasi dari lahan tidur menjadi destinasi wisata yang menarik perhatian. Keberhasilan ini merupakan bukti nyata optimalisasi potensi desa dalam mendukung kemajuan ekonomi lokal. Inisiatif unik ini berawal dari penemuan ribuan sarang rayap raksasa, atau yang dikenal dengan sebutan 'musamus', yang menjulang hingga tiga meter. Sarang-sarang rayap ini, yang terbuat dari campuran serbuk kayu, tanah, dan rumput, awalnya menjadi kendala pertanian di lahan seluas 29 hektare milik warga. Namun, berkat visi kepala kampung dan seorang advokat pada tahun 2015-2016, lahan tersebut diubah menjadi sebuah objek wisata yang kini menjadi kebanggaan masyarakat setempat.

Proses transformasi lahan tidur ini diawali dengan pemetaan tata ruang. Kepala kampung, Bapak Tohaman, dan seorang advokat, Bapak Guntur, menyadari potensi unik dari ribuan sarang rayap raksasa ini. Ide untuk mengembangkannya sebagai taman wisata pun muncul, membuka peluang ekonomi baru bagi warga Kampung Salor Indah. Pengelolaan Taman Wisata 1.000 Musamus kini berada di bawah naungan Badan Usaha Kampung (BUMKam) Bintang Terang, dengan 25% dari pendapatan dialokasikan untuk Pendapatan Asli Desa (PAD). Sisanya dibagikan kepada masyarakat pemilik lahan, memastikan keberlanjutan program dan pemerataan kesejahteraan.

Jumlah Sarang Rayap dan Aksesibilitas:

Meskipun sulit untuk menghitung secara pasti jumlah sarang rayap, survei oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Musamus pada tahun 2021 mencatat sekitar 800 sarang berukuran besar. Ditambah dengan jumlah sarang-sarang kecil, totalnya memang pantas disebut sebagai '1.000 Musamus'. Taman wisata ini dapat diakses sekitar 1,5 hingga 2 jam perjalanan darat dari pusat Kota Merauke. Pengunjung disarankan menggunakan kendaraan roda empat, terutama selama musim kemarau untuk menghindari jalan tanah yang berlumpur. Pada akhir pekan, taman wisata ini mampu menarik hingga 200 pengunjung yang penasaran dengan fenomena alam unik ini.

Fasilitas dan Harga Tiket:

Taman Wisata 1.000 Musamus menawarkan berbagai fasilitas untuk kenyamanan pengunjung, termasuk toilet, musala, warung makan dan minum, serta menara pemantau untuk menikmati pemandangan. Pengunjung juga dapat menikmati wahana tambahan seperti kolam renang, berkuda, wahana grandong (traktor modifikasi), dan ATV untuk menjelajahi luas area taman wisata. Tiket masuk ke taman wisata ini cukup terjangkau, hanya Rp 10.000 per orang.

Keterkaitan dengan Program Desa BRILian BRI:

Keberhasilan Taman Wisata 1.000 Musamus tak lepas dari dukungan program Desa BRILian BRI. Sebagai salah satu desa binaan BRI, Kampung Salor Indah mendapatkan pendampingan dan pembinaan untuk mengoptimalkan potensi desa. BRI juga telah memberikan bantuan berupa 110 bibit kelengkeng sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL/CSR) BRI. Program Desa BRILian BRI bertujuan untuk memberdayakan desa-desa di Indonesia agar mandiri dan meningkatkan perekonomian lokal. Program ini menjadi bukti nyata kontribusi BRI dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan di Indonesia. Dengan lebih dari 4.327 Desa BRILian di seluruh Indonesia, program ini terus mendorong optimalisasi keunggulan dan pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah.

Kesimpulannya, Taman Wisata 1.000 Musamus merupakan contoh nyata bagaimana potensi unik suatu daerah dapat dikembangkan menjadi daya tarik wisata yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dan kesejahteraan warganya. Kerja sama antara pemerintah desa, masyarakat, dan program pemberdayaan seperti Desa BRILian BRI menjadi kunci keberhasilan pengembangan wisata berbasis potensi alam yang berkelanjutan.