Tragedi Haji Ilegal: Dosen Asal Pamekasan Ditemukan Meninggal di Padang Pasir Arab Saudi
Kabar duka menyelimuti Pamekasan, Madura, setelah seorang dosen bernama SM (42), warga Desa Blumbungan, ditemukan meninggal dunia di gurun pasir Arab Saudi. SM diduga kuat menjadi korban praktik haji ilegal yang semakin marak, meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga dan kerabat.
SM diketahui berangkat ke Arab Saudi pada 25 April lalu dengan niat menunaikan ibadah haji melalui jalur non-prosedural. Ahmad Asir, sahabat dan tetangga korban, mengungkapkan bahwa SM sempat berpamitan dan meyakinkan teman-temannya bahwa perjalanannya aman, meskipun telah diperingatkan untuk mengikuti jalur resmi.
"Dia berangkat ikut travel multi apa gitu lupa saya, tapi sudah saya tegur sebelum berangkat, kiranya aman nggak itu, sambil guyon saya bilangnya," ujar Asir. "Tapi dia bilang aman, doakan saja, saya bilang kenapa tidak sabar menunggu yang legal aja? dia tetap bilang aman, mungkin dia tidak tahu kalau peraturan sekarang udah beda," imbuhnya.
Menurut informasi yang dihimpun, SM tidak sendirian dalam perjalanan ilegal ini. Ia bersama dua WNI lainnya, J dan S, mencoba memasuki Makkah tanpa dokumen haji yang sah. Ketiganya menggunakan visa ziarah multiple dan menumpang taksi gelap. Namun, sopir taksi yang khawatir tertangkap patroli memaksa mereka turun di tengah gurun yang ganas, tempat suhu ekstrem menjadi ancaman mematikan.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah telah mengonfirmasi kejadian tragis ini. Pada tanggal 27 Mei, SM ditemukan meninggal dunia, sementara J dan S dalam kondisi dehidrasi berat dan segera dilarikan ke rumah sakit. Sebelum kejadian nahas ini, SM dan 10 WNI lainnya sempat terjaring razia petugas keamanan Saudi dan diusir kembali ke Jeddah. Namun, SM tetap bersikeras untuk kembali ke Makkah melalui jalur ilegal.
Saat ini, jenazah SM masih berada di rumah sakit Makkah untuk proses visum. KJRI Jeddah tengah berkoordinasi dengan pihak keluarga di Madura untuk mempersiapkan proses pemakaman. Konjen RI Jeddah, Yusron B Ambary, mengimbau seluruh WNI untuk tidak tergiur dengan tawaran haji ilegal yang melanggar hukum dan membahayakan nyawa.
"Haji harus dijalankan secara sah dan sesuai aturan. Jangan sampai hanya karena memaksakan diri, nyawa melayang. Uang hilang, haji pun gagal," tegasnya.
Berikut adalah kronologi kejadian yang berhasil dirangkum:
- 25 April: SM berangkat ke Arab Saudi.
- 27 Mei: SM ditemukan meninggal di gurun pasir.
- SM dan rombongan menggunakan visa ziarah multiple.
- Mereka menumpang taksi gelap untuk masuk ke Makkah.
- Sopir taksi menurunkan mereka di tengah gurun.
- Sebelumnya, SM sempat terjaring razia dan diusir ke Jeddah.
KJRI Jeddah terus berupaya mengedukasi masyarakat tentang bahaya haji ilegal dan pentingnya mengikuti aturan pemerintah Arab Saudi dalam menjalankan ibadah haji. Penegakan hukum yang ketat dan sistem pengawasan yang canggih oleh otoritas Saudi menjadikan aktivitas haji ilegal sebagai tindakan yang sangat berisiko dan dapat berakibat fatal.