Atalarik Syach Rayakan Ulang Tahun di Tengah Persidangan Sengketa Tanah
Aktor Atalarik Syach memperingati ulang tahunnya yang ke-52 pada tanggal 2 Juni 2025, sebuah momen yang seharusnya dipenuhi kebahagiaan. Namun, perayaan kali ini terasa berbeda karena ia harus menghadiri Pengadilan Negeri Cibinong untuk mengurus berkas perkara tanah yang sedang ia perjuangkan.
"Ulang tahun ke-52 ini, harapan saya adalah agar hidup saya kedepan lebih tenang dan semua perkara yang saya hadapi dapat segera selesai," ujar Atalarik kepada media setelah mengikuti persidangan. Meskipun tidak ada pesta mewah atau kejutan istimewa, ia tetap menerima hadiah sederhana berupa buah semangka dari seorang wartawan. "Dapat hadiah semangka, ulang tahun di pengadilan, apa enaknya?" katanya sambil tertawa.
Momen ulang tahun yang dirayakan di pengadilan ini dimaknai oleh Atalarik sebagai bagian dari perjalanan hidupnya yang baru di usia yang lebih dari setengah abad. Ia melihat ada hikmah yang bisa dipetik dari situasi ini. "Ini adalah pertanda bahwa kita sedang memperjuangkan keadilan. Hikmah dari ulang tahun ini adalah agar kedepan saya bisa lebih bijak dan terus memperjuangkan keadilan," tambahnya.
Ketika ditanya apakah ia merasa sedih harus merayakan ulang tahun di pengadilan, Atalarik tidak menyangkalnya. "Tentu saja ada rasa sedih, tapi di rumah pun saya tidak pernah merayakan ulang tahun secara khusus. Jadi, ya, biasa saja," ungkapnya. Di usia yang baru ini, Atalarik memiliki harapan besar agar dirinya dan seluruh masyarakat Indonesia dapat hidup dalam ketenangan.
"Saya berharap pemerintah dapat menjamin agar masyarakat bisa hidup dengan tenang. Karena masalah tanah ini, ternyata juga menimpa saya," ujarnya. Ia menyoroti betapa rumitnya masalah agraria di Indonesia yang telah berlangsung sejak lama dan kini turut mempengaruhinya. "Masalah ini sudah ada sejak tahun 2015, dan masalah perebutan lahan serta penggusuran tempat tinggal menjadi momok di Republik ini," jelas Atalarik.
Ia berharap agar pemerintah yang akan datang dapat lebih peka dan berpihak pada keadilan masyarakat. "Saya berharap pemerintah kita saat ini dapat lebih membuka diri dan mencari solusi agar masyarakat bisa hidup dengan tenang," tuturnya. Atalarik berharap masalah sengketa tanah dapat segera terselesaikan dengan adil dan memberikan kepastian hukum bagi semua pihak yang terlibat.
Atalarik juga menambahkan bahwa kasus yang menimpanya ini adalah contoh nyata bahwa masalah agraria masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi bangsa Indonesia. Ia berharap agar pemerintah dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk menyelesaikan masalah ini secara menyeluruh dan memberikan keadilan bagi seluruh masyarakat. Dengan begitu, diharapkan tidak ada lagi masyarakat yang menjadi korban sengketa tanah dan dapat hidup dengan tenang dan sejahtera.
Selain masalah tanah, Atalarik juga menyoroti masalah lain yang dihadapi masyarakat Indonesia, seperti masalah ekonomi dan sosial. Ia berharap agar pemerintah dapat mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kesenjangan sosial. Dengan begitu, diharapkan Indonesia dapat menjadi negara yang lebih adil dan makmur bagi seluruh rakyatnya.
Atalarik Syach berharap agar di usia yang baru ini, ia dapat terus berkarya dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Ia juga berharap agar dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan terus belajar dari pengalaman hidupnya. Ulang tahun kali ini menjadi momentum baginya untuk merenungkan diri dan merencanakan masa depan yang lebih baik.