Rejang Lebong Prioritaskan Kesejahteraan Anak Yatim dan Pengembangan Pariwisata di 100 Hari Pertama Pemerintahan

Seratus hari pertama kepemimpinan Bupati Rejang Lebong, Muhammad Fikri, ditandai dengan serangkaian inisiatif strategis yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan sosial dan pengembangan sektor pariwisata. Salah satu program unggulan yang diluncurkan adalah penugasan kepada seluruh pejabat daerah untuk menjadi orang tua asuh bagi 1.236 anak yatim di Kabupaten Rejang Lebong. Program ini bertujuan untuk memberikan dukungan moral dan material kepada anak-anak yang membutuhkan, sekaligus meningkatkan kepedulian sosial di kalangan aparatur pemerintah.

Selain fokus pada kesejahteraan anak yatim, Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong juga gencar mempromosikan potensi pariwisata daerah. Bupati Fikri telah meresmikan lima desa wisata baru, yaitu Desa Barumanis, Bermani Ulu, Cawang Lama, Selupu Rejang, dan Rimbo Recap, serta Curup Selatan. Desa Kayu Manis, Selupu Rejang, dan Desa Dusun Sawah juga turut disorot. Langkah ini diharapkan dapat menarik wisatawan domestik dan mancanegara, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Dalam laporan kinerja 100 hari, Bupati Fikri menyatakan bahwa 99,9% dari 11 program prioritas telah terlaksana. Diantaranya, pembangunan lampu penerangan jalan dari Simpang Korem ke Pasar Tengah dan pembangunan jalan Sukawati yang sudah mencapai titik nol.

Untuk mendukung sektor pariwisata, berbagai kebijakan telah dikeluarkan, termasuk Surat Edaran (SE) mengenai pembebasan biaya pungutan di tingkat SD dan SMP. Selain itu, mobil dinas bupati dan wakil bupati kini dapat digunakan oleh warga untuk keperluan pernikahan. Upaya pengembangan pariwisata juga diwujudkan dengan peluncuran lima destinasi wisata alam baru, seperti Bukit Basah di Desa Dusun Sawah (cocok untuk camping ground), Danau Bermanei atau Danau Talang Kering di Desa Pahlawan (wisata air dengan rakit dan kano), air terjun Curup Lekat di Kelurahan Talang Rimbo Lama (potensial untuk panjat tebing), Sungai Beliti di Desa Air Apo – Tanjung Sanai, serta hutan bambu di Desa Air Lanang, Curup Selatan.

Bupati Fikri mengungkapkan bahwa Rejang Lebong memiliki 94 destinasi wisata alam yang sangat potensial untuk dikembangkan. Untuk mendukung hal ini, pemerintah daerah bersama DPRD tengah menyusun Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Wisata. Beliau juga berencana untuk mengadopsi model pengembangan pariwisata yang sukses diterapkan di Singkawang, Kalimantan Barat, yang mengandalkan investasi swasta daripada APBD. Keberhasilan Singkawang dalam membangun bandara melalui investasi swasta menjadi inspirasi bagi Rejang Lebong untuk menarik investor dan mempercepat pembangunan ekonomi.

Selain fokus pada kesejahteraan sosial dan pariwisata, Bupati Fikri juga menaruh perhatian serius terhadap masalah penyalahgunaan narkoba. Sebagai langkah konkret, ia bertekad untuk mendirikan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) di Rejang Lebong. Komunikasi intensif telah dilakukan dengan Kepala BNN Pusat, dan saat ini sedang dilakukan persiapan untuk pembentukan BNNK Rejang Lebong. Pendirian BNNK diharapkan dapat meningkatkan upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba di wilayah Rejang Lebong.

Berikut adalah daftar destinasi wisata yang dipromosikan:

  • Desa Barumanis
  • Desa Bermani Ulu
  • Desa Cawang Lama
  • Desa Selupu Rejang
  • Desa Rimbo Recap
  • Desa Kayu Manis
  • Desa Dusun Sawah
  • Bukit Basah (Desa Dusun Sawah)
  • Danau Bermanei/Danau Talang Kering (Desa Pahlawan)
  • Air Terjun Curup Lekat (Kelurahan Talang Rimbo Lama)
  • Sungai Beliti (Desa Air Apo – Tanjung Sanai)
  • Hutan Bambu (Desa Air Lanang)