Transformasi Dembele: Dari Pemalas Jadi Inspirasi di PSG
Ousmane Dembele, pemain sayap Paris Saint-Germain (PSG), mengalami transformasi signifikan dalam kariernya. Dulu dikenal karena kedisiplinan yang kurang, kini ia menjadi figur panutan di klub ibu kota Prancis tersebut.
Perubahan positif ini berbuah manis bagi PSG. Di musim yang baru saja usai, Dembele menjadi bagian integral dari tim yang sukses meraih treble winners, sebuah pencapaian yang menandai dominasi mereka di kancah domestik dan Eropa.
Puncak dari musim gemilang PSG adalah keberhasilan mereka merengkuh gelar Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah klub. Kemenangan telak 5-0 atas Inter Milan di partai final, yang digelar di Allianz Arena, menjadi bukti nyata kekuatan Les Parisiens. Gol-gol kemenangan dicetak oleh Achraf Hakimi, brace dari Desire Doue, Kvicha Kvaratskhelia, dan Senny Mayulu.
Walaupun tidak mencetak gol di pertandingan puncak, kontribusi Dembele sangat vital dalam mengantarkan PSG meraih trofi bergengsi tersebut. Pemain asal Prancis ini mencatatkan dua assist yang membantu timnya meraih keunggulan. Pergerakannya yang lincah dan sulit diprediksi membuat lini belakang Inter Milan kewalahan. Statistik dari SofaScore mencatat bahwa Dembele melepaskan tiga tembakan dan memberikan tiga umpan kunci yang berpotensi menjadi gol.
Kontribusi Dembele tidak hanya terbatas pada saat PSG menguasai bola. Ia juga menunjukkan dedikasi tinggi saat timnya kehilangan bola. Dembele menjadi pemain pertama yang melakukan pressing di area pertahanan Inter Milan, sebuah taktik yang efektif dalam menghambat pengembangan permainan lawan.
Transformasi Dembele menjadi pemain pekerja keras di PSG merupakan perubahan yang mencolok. Sebelumnya, saat masih bermain untuk Borussia Dortmund dan Barcelona, pemain berusia 28 tahun ini dikenal sebagai pemain yang kurang disiplin. Ia kerap absen atau terlambat dalam sesi latihan. Di Dortmund, ia bahkan melakukan aksi mogok latihan sebagai bentuk protes karena keinginannya untuk dijual tidak dipenuhi. Sementara di Barcelona, ia sering terlambat latihan karena kebiasaannya bermain game hingga larut malam.
Luis Suarez, mantan rekan setim Dembele di lini depan Barcelona, pernah mengingatkannya untuk lebih serius dalam menekuni sepak bola. Kurangnya keseriusan Dembele dalam berlatih juga diduga menjadi penyebab ia sering mengalami cedera saat membela Barcelona.
"Seperti yang dikatakan rekan-rekan lain dan Ousmane tahu ini, sepak bola adalah sebuah kehormatan bagi setiap pemain. Saya rasa dia perlu lebih fokus dan lebih serius dalam hal ini," ujar Luis Suarez pada tahun 2018.
Namun, kini Dembele telah menunjukkan perubahan yang signifikan di PSG. Pelatih PSG, Luis Enrique, bahkan menyebut Dembele sebagai sosok panutan bagi para pemain muda berkat etos kerjanya yang tinggi di lapangan.
"Jika kita pikirkan bagaimana dia bertahan, dia menunjukkan siapa dia sebenarnya. Dia seorang pemimpin, dia rendah hati, dia mau ikut bertahan," kata Enrique.
Dembele juga jarang mengalami cedera pada musim ini. Ia mencatatkan total 49 penampilan di semua kompetisi dengan torehan 33 gol dan 15 assist. Kontribusinya yang besar membantu PSG meraih treble winners, mengawinkan gelar Liga Champions dengan trofi domestik Ligue 1 dan Piala Prancis.