DPR Mendesak Pemerintah Aktifkan Stimulus Ekonomi Guna Selamatkan Industri Perhotelan Nasional
Kinerja industri perhotelan nasional menjadi sorotan tajam Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Di tengah momentum libur panjang yang seharusnya menjadi angin segar, sektor ini justru menunjukkan tanda-tanda stagnasi. Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Chusnunia Chalim, mengungkapkan kekhawatiran mendalam terkait kondisi ini.
"Industri perhotelan adalah cerminan kesehatan pariwisata dan ekonomi kreatif kita," tegas Chusnunia. "Ketika tingkat hunian hotel tak kunjung membaik, ini adalah sinyal bahaya yang menuntut respons cepat dan terpadu." Data menunjukkan peningkatan okupansi hotel yang minim selama periode liburan, mengindikasikan lemahnya daya beli masyarakat dan pergerakan wisatawan, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta.
Chusnunia menekankan perlunya pendekatan yang lebih komprehensif dalam upaya penyelamatan industri ini. Strategi yang ada saat ini dinilai belum cukup efektif. Ia menyerukan perumusan strategi baru yang menekankan pengalaman wisata yang mendalam, keterlibatan komunitas lokal, pelestarian nilai-nilai budaya, serta integrasi antara pariwisata dan sektor produktif lainnya.
Berikut adalah beberapa poin penting yang disoroti oleh Chusnunia:
- Pengembangan Destinasi Wisata Berbasis Komunitas: Pendekatan ini diharapkan dapat mendistribusikan wisatawan ke wilayah-wilayah di luar pusat kota, membuka peluang ekonomi bagi masyarakat desa dan kota-kota sekunder, serta memberikan dampak positif bagi hotel-hotel di daerah.
- Promosi Pariwisata Digital: Pemanfaatan media digital dan platform reservasi lokal harus dioptimalkan. Kampanye promosi yang kreatif dan kolaboratif, melibatkan berbagai pihak seperti pelaku industri, pemerintah daerah, influencer wisata, dan UMKM lokal, menjadi kunci.
- Penyelenggaraan Event Skala Nasional dan Internasional: Konferensi, konser, kompetisi olahraga, dan pameran budaya dapat menjadi daya tarik utama untuk meningkatkan okupansi hotel dalam waktu singkat.
- Insentif Fiskal dan Relaksasi Administratif: Pemerintah perlu memberikan dukungan kepada pelaku usaha perhotelan yang masih berjuang pasca-pandemi. Program pelatihan untuk meningkatkan kualitas layanan dan daya saing SDM hotel juga diperlukan agar industri ini dapat beradaptasi dengan ekspektasi wisatawan yang terus berubah.
Chusnunia menegaskan bahwa pemulihan industri perhotelan adalah bagian integral dari pemulihan ekonomi nasional. Ia berharap agar kebijakan lintas sektoral dapat segera direalisasikan untuk menciptakan dampak jangka panjang yang inklusif dan berkelanjutan. Dorongan terhadap realisasi kebijakan lintas sektoral menjadi krusial agar tercipta dampak jangka panjang yang inklusif dan berkelanjutan bagi industri perhotelan.