Di Balik Tragedi Longsor Gunung Kuda: Perjuangan Seorang Ayah Selamatkan Putranya dari Maut

Gunung Kuda, Cirebon, menjadi saksi bisu tragedi longsor yang merenggut puluhan nyawa. Di tengah kepedihan dan reruntuhan, terselip kisah heroik seorang ayah bernama Wawan (50), yang berjuang menyelamatkan putranya, Ervan Rudiansyah (12), dari maut.

Akhir pekan lalu, Wawan dan Ervan berada di kawasan tambang Gunung Kuda untuk membeli batu bangunan. Saat Wawan berbincang dengan sopir dan pekerja tambang, Ervan menunggu di dalam mobil. Tanpa diduga, longsor dahsyat terjadi. Suara gemuruh dari lereng gunung memecah kesunyian, mengubah suasana santai menjadi kepanikan.

"Pas begitu longsor, semua spontan pada lari," ujar Wawan mengenang kejadian mengerikan itu.

Batu-batu besar berjatuhan, menghantam segala yang ada di bawahnya. Wawan berusaha menyelamatkan diri, namun kakinya tertimpa batu. Dengan sisa tenaga, ia terus berlari menjauhi longsoran. Begitu berhasil selamat, pikirannya langsung tertuju pada Ervan, putranya yang masih berada di dalam mobil.

"Anak saya tertimbun lama, selama 3 jam di dalam mobil," kata Wawan dengan nada pilu.

Mobil yang ditumpangi Ervan telah hancur tertimbun material longsor. Tanpa berpikir panjang, Wawan meminta bantuan petugas dan operator alat berat. Dalam kepanikan, ia bahkan menarik-narik tangan polisi, memohon pertolongan. Ia merasa tak berdaya tanpa bantuan mereka. Wawan sangat mengkhawatirkan keselamatan anaknya yang terjebak di dalam mobil yang ringsek.

Berkat kesigapan tim SAR dan operator alat berat, Ervan berhasil dievakuasi dari reruntuhan dalam keadaan hidup. Meski tertimbun selama tiga jam di dalam mobil yang remuk, Ervan hanya mengalami luka ringan. Kabin depan mobil yang sebagian masih utuh diduga menjadi ruang yang menyelamatkannya, memungkinkan Ervan untuk tetap bernapas.

"Mobil saya aja yang hancur. Depan belakang, bawah juga rusak. Tapi alhamdulillah anak saya selamat," ucap Wawan dengan rasa syukur yang mendalam.

Menurut Wawan, Ervan dalam kondisi menangis namun tetap diam di dalam mobil, tidak bisa berbuat apa-apa. Ketebalan material longsor di atas kabin mobil mencapai sekitar dua meter. Wawan menduga, ruang di dalam kabin mobil yang tidak sepenuhnya hancur memungkinkan Ervan untuk tetap bernapas selama tertimbun.

Tragedi longsor Gunung Kuda telah merenggut 21 jiwa. Hingga hari keempat pencarian, tim gabungan berhasil menemukan dua korban tambahan, yaitu Sudiono (51) dari Cirebon dan Fuji Siswanto (50) asal Majalengka. Peristiwa ini menjadi pengingat akan risiko besar yang dihadapi para pekerja dan warga di sekitar area pertambangan.

Kisah Wawan, seorang ayah yang tak kenal lelah berjuang menyelamatkan putranya, menjadi secercah harapan di tengah duka yang mendalam. Perjuangannya adalah cerminan cinta dan pengorbanan seorang ayah demi keselamatan anaknya.