Tragedi Haji Ilegal: Dosen Asal Pamekasan Wafat di Tanah Suci Setelah Terjebak di Gurun
Impian menunaikan ibadah haji berujung duka bagi keluarga SM (42), seorang dosen asal Desa Blumbungan, Pamekasan. Ia ditemukan meninggal dunia di Arab Saudi setelah nekat menunaikan ibadah haji melalui jalur tidak resmi dengan menggunakan visa ziarah.
Kepergian SM meninggalkan duka mendalam bagi istri dan kedua anaknya yang masih kecil. Menurut penuturan Junaidi, tokoh masyarakat setempat, SM juga dikenal sebagai seorang ustaz. Keluarga berharap agar jenazah SM dapat segera dipulangkan ke tanah air dan sisa biaya perjalanan haji dapat dikembalikan untuk membantu menghidupi kedua anaknya.
Menurut sahabatnya, Ahmad Asir, SM memutuskan untuk berangkat haji melalui jalur non-prosedural karena merasa "aman". SM berangkat melalui sebuah agen perjalanan yang namanya tidak diingat oleh Asir. Ia diketahui berangkat bersama dua WNI lainnya, J dan S. Mereka mencoba memasuki Makkah tanpa dokumen haji resmi dengan menumpang taksi gelap. Namun, sopir taksi tersebut panik karena takut ditangkap oleh aparat keamanan Saudi dan memaksa mereka turun di tengah gurun yang panas.
"Ketiganya nekat masuk Makkah tanpa prosedur resmi. Mereka ditinggalkan di tengah gurun oleh sopir taksi lalu ditemukan aparat keamanan menggunakan drone. SM sudah dalam keadaan meninggal, sementara dua lainnya dirawat di rumah sakit," ujar Konjen RI Jeddah, Yusron B Ambary.
Sebelumnya, SM sempat terjaring razia bersama 10 WNI lainnya dan diusir ke Jeddah. Namun, ia tetap berusaha untuk kembali ke Makkah melalui jalur ilegal. Jenazah SM saat ini berada di rumah sakit Makkah untuk proses visum. KJRI Jeddah telah berkoordinasi dengan keluarga di Madura dan sedang mempersiapkan proses pemulangan jenazah.
Konjen Yusron kembali mengingatkan kepada seluruh WNI untuk tidak tergiur dengan tawaran haji ilegal. Ia menekankan bahwa ibadah haji harus dilakukan secara sah dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Risiko yang dihadapi dalam haji non-prosedural sangat besar, mulai dari penipuan, deportasi, hingga kehilangan nyawa.
KJRI Jeddah terus berupaya mengedukasi masyarakat tentang bahaya dan risiko haji non-prosedural yang diawasi ketat oleh pemerintah Arab Saudi. Pemerintah mengimbau agar masyarakat selalu berhati-hati dan tidak mudah percaya dengan iming-iming haji murah melalui jalur tidak resmi.