Ular Kucing Merah Ditemukan di Malagufuk: Potensi Ekowisata Papua Barat Daya Meningkat

Ular Kucing Merah: Temuan di Malagufuk dan Daya Tarik Ekowisata

Kehadiran Boiga nigriceps, atau yang lebih dikenal sebagai ular kucing merah, di Malagufuk, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, membuka potensi baru bagi pengembangan ekowisata di wilayah tersebut. Ular dengan ciri khas mata menyerupai kucing ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

Ular kucing merah merupakan spesies ular berbisa menengah dari keluarga Colubridae. Spesies ini banyak ditemukan di wilayah Asia Tenggara. Peneliti dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) Hari Suroto menyampaikan, sebelumnya ular ini hanya ditemukan di Ambon, Maluku, untuk wilayah Indonesia timur. Temuan terbaru menunjukkan bahwa ular ini juga ditemukan di Malagufuk, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.

Karakteristik Ular Kucing Merah

Ular kucing merah memiliki beberapa karakteristik unik, antara lain:

  • Panjang tubuh rata-rata: 1,75 meter.
  • Mata: Mirip kucing dengan pupil vertikal, yang memungkinkan penglihatan yang baik di malam hari.
  • Warna tubuh: Bervariasi dari coklat, oranye, hingga merah.
  • Habitat: Hutan tropis, semak belukar, hingga area dekat permukiman manusia.
  • Kebiasaan: Aktif di malam hari (nokturnal) dan menghabiskan sebagian besar waktunya di pepohonan.

Ular ini sangat adaptif dan dapat hidup di berbagai lingkungan, asalkan ada cukup makanan dan tempat untuk bersembunyi. Mereka lebih suka bertengger di dahan pohon dan turun ke tanah untuk berburu mangsa.

Perilaku dan Makanan

Ular kucing merah adalah pemburu nokturnal yang mengandalkan penglihatan tajamnya untuk mengintai mangsa dalam kegelapan. Mangsanya meliputi kadal, katak, burung, mamalia kecil, dan ular lainnya. Mereka memiliki taring bisa di bagian belakang rahang dan menggunakan bisa tersebut untuk melumpuhkan mangsa kecil agar mudah ditelan.

Meskipun berbisa, gigitan ular kucing merah jarang menimbulkan efek serius pada manusia. Bisa mereka tergolong menengah dan dapat menyebabkan pusing serta pembengkakan. Namun, disarankan untuk tetap berhati-hati dan membersihkan luka jika terjadi gigitan.

Perilaku terhadap Manusia

Ular kucing merah umumnya tidak agresif terhadap manusia dan cenderung menghindari interaksi. Mereka lebih suka bersembunyi atau melarikan diri ketika merasa terganggu. Jika merasa terancam dan tidak ada jalan keluar, mereka dapat menggigit sebagai upaya pertahanan.

Perlindungan dan Ekowisata Malagufuk

Populasi ular kucing merah di Malagufuk dilindungi secara adat (Sasi) oleh masyarakat setempat. Keberadaan ular ini menjadi salah satu daya tarik utama bagi wisatawan yang berkunjung ke Ekowisata Malagufuk. Penjaga Ekowisata Malagufuk, Opyer Jhener Kalami, menyatakan bahwa ular kucing merah menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin melihatnya secara langsung di habitat aslinya.

Dengan perlindungan yang baik dan potensi daya tarik wisata yang tinggi, ular kucing merah dapat menjadi ikon penting bagi pengembangan ekowisata berkelanjutan di Malagufuk, Papua Barat Daya.